Facebook mengumumkan penggulira fitur baru untuk membantu mengetahui relevansi artikel berita lama.
Facebook mengumumkan penggulira fitur baru untuk membantu mengetahui relevansi artikel berita lama.

Facebook Gulirkan Layar Notifikasi untuk Artikel Berita Baru

Lufthi Anggraeni • 26 Juni 2020 14:29
Jakarta: Facebook mengumumkan akan menggulirkan alat baru yang membantu pengguna mengetahui relevansi artikel berita dalam konteks tertentu. Alat baru ini akan menggarisbawahi artikel berita lama lebih dari 90 hari untuk pengguna yang ingin membagikannya ke beranda.
 
Bersamaan dengan tombol konteks yang ditambahkan dua tahun lalu, layar notifikasi baru tersebut dilaporkan Phone Arena ditujukan untuk memastikan bahwa pengguna Facebook memperoleh konteks yang dibutuhkan untuk tetap terinformasi, terutama sebelum mengambil keputusan.
 
Setelah melakukan penelitian ekstensif, Facebook menyadari bahwa linimasa dari artikel merupakan bagian penting dari konteks yang membantu pengguna memutuskan hal yang perlu mereka baca, percayai, dan terpenting, dibagikan kepada rekan.

Layar notifikasi baru ini akan muncul saat pengguna ingin membagikan artikel berita lebih lama dari tiga bulan, namun akan memungkinkan pengguna meneruskan proses berbagi informasi jika menilai bahwa artikel ini masih relevan.
 
Facebook juga mengungkap bahwa pihaknya akan berusaha untuk menemukan manfaat lain dari layar notifikasi ini, termasuk untuk unggahan dengan tautan terkait pandemik virus korona. Fitur baru ini akan mencegah pengguna Facebook berbagi artikel lama yang tidak lagi relevan dengan konteks tertentu.
 
Sayangnya, fitur baru ini tidak dapat membantu menentukan artikel berita palsu atau berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Facebook mengonfirmasi telah memulai proses pengguliran fitur, namun diperkirakan membutuhkan waktu beberapa hari hingga diterima seluruh pengguna.
 
Sebelumnya, tiga anggota Facebook dan seorang peneliti dari University of Southern California berdiskusi soal sistem Machine Learning untuk menghasilkan representasi 3D berkualitas tinggi dari satu orang berpakaian dengan menggunakan gambar beresolusi 1K tunggal.
 
Pendekatan ini tidak membutuhkan pencipta untuk menggunakan sensor kedalaman atau rig perekam gerakan. PIFuHD disebut mengurangi sampel input gambar dan mengumpankannya ke mesin sebagai lapisan dasar.
 
Sementara itu, Facebook mengakuisisi perusahaan pemetaan dengan pendanaan massal berbasis di Swedia bernama Mapillary untuk nilai yang tidak diungkapkan. Diluncurkan pada tahun 2013 lalu sebagai aplikasi iPhone, Mapillary merupakan platform pemetaan yang mengambil gambar yang dikirimkan pengguna.
 
Platform ini memiliki komunitas lokal, dan gambar dari pengguna di komunitas ini disatukan untuk menciptakan peta level jalan yang terus berkembang secara terus-menerus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan