Langkah strategis ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan (AI) kelas enterprise di tengah perubahan signifikan pada lanskap teknologi global, terutama pasca-akuisisi VMware oleh Broadcom.
Operasi Arcfra di Indonesia akan dijalankan melalui kemitraan distribusi strategis dengan PT Kreasi Smart Nusantara. Kemitraan ini bertujuan untuk menghadirkan portofolio Arcfra kepada perusahaan dan lembaga pemerintah yang memprioritaskan efisiensi, fleksibilitas, dan efektivitas biaya.
Wenhao Xu, Co-Founder & CEO Arcfra, mengklaim bahwa banyak pelanggan kini mencari alternatif dari solusi yang ada. “Setelah akuisisi VMware oleh Broadcom, skema lisensi telah banyak berubah dan biayanya meningkat drastis,” ungkapnya.
“Berdasarkan survei Gartner, lebih dari 64% pemimpin TI dan CIO sangat prihatin tentang hal ini, dan 52% perusahaan skala menengah sedang mempertimbangkan vendor HCI dengan hypervisor alternatif. Lebih dari separuh pelanggan sudah mencari solusi baru untuk menggantikan VMware,” jelas Wenhao.
Menjawab tantangan tersebut, Arcfra menghadirkan Arcfra Enterprise Cloud Platform (AECP), sebuah platform infrastruktur software-defined yang mengintegrasikan komputasi, penyimpanan, dan jaringan.
Platform ini dirancang untuk berjalan di atas beragam server komoditas, termasuk yang menggunakan CPU Intel dan AMD maupun server dengan akselerasi GPU NVIDIA untuk beban kerja AI.
Kemampuan utamanya adalah mengelola tiga jenis beban kerja, virtualisasi (VM), cloud-native (kontainer/Kubernetes), dan AI dalam satu platform terpadu.
“Misi kami adalah membangun infrastruktur cloud dan AI perintis yang memberdayakan inovasi bagi pelanggan kami,” tegas Wenhao Xu.
“Kami ingin membangun sebuah produk yang dapat memenuhi setiap tahap evolusi infrastruktur pelanggan, mulai dari virtualisasi, lalu beralih ke cloud-native, hingga mengadopsi model AI di data center mereka,” jelasnya.
Ekspansi ini juga didasari oleh tren adopsi AI on-premise karena isu privasi data. Wenhao memproyeksikan, “Pada tahun 2028, lebih dari 20% perusahaan akan menjalankan beban kerja AI secara lokal di data center mereka karena ingin mengontrol data mereka sendiri,” katanya.
Mengenai keputusannya untuk masuk ke Indonesia, Wenhao menyatakan komitmen jangka panjang.
“Indonesia adalah salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Kami pikir pasar Indonesia akan berkembang pesat di masa depan, dan kami ingin berkontribusi pada pertumbuhan ini,” unglkap Wenhao.
“Itulah mengapa kami berkomitmen untuk mengembangkan mitra lokal dan terus meningkatkan investasi R&D serta layanan kami di Indonesia untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan lokal,” imbuhnya.
Dukungan untuk komitmen ini diwujudkan melalui kemitraan dengan PT Kreasi Smart Nusantara. “Melalui kemitraan strategis dengan Arcfra, kami menghadirkan solusi infrastruktur kelas dunia yang disesuaikan dengan kebutuhan unik Indonesia,” tandas Fani Fatullah, perwakilan PT Kreasi Smart Nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id