Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid dalam diskusi membahas potensi industri game nasional sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid dalam diskusi membahas potensi industri game nasional sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Industri Game Nasional Dibidik Jadi Backbone Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Cahyandaru Kuncorojati • 20 Mei 2025 16:12
Jakarta: Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), kini menaruh perhatian serius pada potensi besar industri game nasional.
 
Tidak tanggung-tanggung, sektor kreatif digital ini dibidik untuk menjadi salah satu motor penggerak utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Langkah strategis dan kolaborasi dengan para pelaku industri pun mulai digalakkan.
 
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam berbagai kesempatan mengaku menekankan bahwa industri game memiliki potensi yang luar biasa dan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara.

Pemerintah diklaim berkomitmen untuk terlibat langsung dengan para pemain di industri ini guna memahami kebutuhan mereka secara mendalam.
 
"Industri game memiliki potensi yang sangat besar dan kami optimis ini bisa menjadi salah satu andalan baru untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen," ujar Menteri Meutya Hafid.
 
"Pemerintah akan turun langsung, berdiskusi dengan para pelaku industri untuk memastikan kebijakan yang kita keluarkan nantinya benar-benar efektif dan tepat sasaran dalam mendukung ekosistem game lokal."
 
Sebagai wujud nyata dukungan tersebut, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Ekosistem Digital Kemkomdigi disebut telah menyiapkan serangkaian program konkret. Direktur Jenderal Ekosistem Digital, Edwin Hidayat Abdullah, mengungkapkan rencana peluncuran program "Innovation Hub" yang akan hadir di tiga kota besar.
 
"Kami akan meluncurkan program Innovation Hub di Jakarta, Medan, dan Surabaya. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan dukungan penuh bagi pendirian studio-studio game baru serta fokus pada pengembangan talenta-talenta lokal di bidang ini," jelas Edwin Hidayat Abdullah.
 
Selain Innovation Hub, Kemkomdigi juga akan kembali menggelar ajang Indonesia Game Developer Exchange (IGDX). Acara yang dijadwalkan berlangsung pada 9 hingga 11 Oktober di Bali ini diharapkan dapat menjadi platform penting bagi konsolidasi industri game nasional.
 
Pandangan optimis sekaligus tantangan di industri ini juga diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI), Shafiq Husein. Beliau memaparkan skala pasar game global yang nilainya mencapai USD 187 miliar, dua kali lipat gabungan nilai industri film dan musik.
 
Di tingkat domestik, pasar game Indonesia sendiri bernilai sekitar Rp30 triliun, menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara dan peringkat ke-15 secara global.
 
"Meskipun pasar game kita sangat besar, sayangnya pengembang game lokal baru menguasai sekitar 2,5 persen dari total nilai pasar domestik tersebut. Ini adalah tantangan besar sekaligus peluang yang harus kita garap bersama," katanya.
 
"IGDX tahun ini di Bali kami proyeksikan akan menjadi sebuah event internasional yang signifikan. Kami berharap dapat menarik kehadiran pemain-pemain besar global seperti Sony PlayStation dan Steam, yang tentunya akan membuka banyak peluang bagi developer lokal," tambahnya.
 
Dengan berbagai inisiatif strategis dan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri, diharapkan industri game nasional tidak hanya mampu berjaya di negeri sendiri, tetapi juga dapat bersaing dan unjuk gigi di kancah global, serta memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan