Mengutip GSM Arena, dalam pidatonya, Trump mengaku harus menunggu untuk membuktikan minat Microsoft tersebut, dan menyebut pemerintah AS akan menerima banyak penawaran. Trump menegaskan tidak ingin Tiongkok terlibat dalam upayanya menyelamatkan banyak suara dan pekerjaan.
Microsoft menolak untuk memberikan komentar terkait laporan keterlibatan perusahaannya dalam penawaran tersebut. Trump menyebut dirinya menikmati perang penawaran di antara kandidat yang berminat membeli operasional TikTok di AS, karena berlomba memberikan penawaran terbaik.
Saat ini, TikTok memiliki 170 juta pengguna di AS, namun pemerintah negara tersebut mengkhawatirkan soal koneksi pemilik ByteDance, perusahaan yang menaungi TikTok, terhadap pemerintah Tiongkok.
Perusahaan ini sebelumnya diharuskan telah mendapatkan pembeli pada tanggal 19 Januari, dan setelah penghentian operasional sementara, kini memiliki waktu selama 74 hari, yaitu hingga tanggal 4 April, untuk menyelesaikan penjualan.
Jika tidak menyelesaikan penjualan hingga tanggal tersebut, TikTok akan menghadapi larangan operasional di pasar AS, kecuali Presiden Trump memilih untuk kembali menunda pemberlakukan keputusan yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung.
Sebelumnya, bekerja sama dengan pengusaha teknologi Jesse Tinsley, pendiri employer.com, bintang YouTube dan kreator kenamaan dunia, MrBeast, dilaporkan mengajukan penawaran tunai untuk membeli unit aplikasi dan operasi TikTok di Amerika Serikat (AS).
Laki-laki bernama asli Jimmy Donaldson ini mengutarakan minatnya untuk mengakuisisi TikTok melalui unggahan di media sosial. Donaldson juga mengatakan ia telah berdiskusi dengan sekelompok miliarder terkait akuisisi TikTok, yang dibenarkan oleh firma hukum AS, Paul Hastings.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News