"Grab percaya bahwa pencapaian Grab sebagai layanan pemesanan kendaraan terkemuka di Indonesia seperti saat ini tidak lepas dari dukungan dan upaya dari berbagai pihak, terutama mitra pengemudi Grab, yang memiliki peranan penting,” ujar Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar.
Selain itu, Grab juga mengumumkan pada tahun 2016, bisnis transportasi roda dua yang ditawarkannya telah mengalami pertumbuhan sebesar 300 persen. Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, Grab juga melakukan program pengurangan subsidi untuk penjalanan yang telah diselesaikan sebesar 50 persen.
Program pengurangan subsidi ini juga disebut Grab menjadi penanda tingkat keterlibatan dan keterlekatan pengguna platform layanannya. Sementara itu, Grab juga melaporkan bisnis GrabCar mengalami pertumbuhan sebesar 250 kali sejak pertengahan tahun 2015.
Layanan GrabCar dab GrabBike diklaim Grab menjadi kontributor terbesar dari bisnisnya secara keseluruhan, selain dari layanan pemesanan taksi dan kurir. Pencapaian yang diraih oleh Grab tersebut menjadi salah satu bentuk keberhasilan Grab dalam menerapkan kebijakan yang dinilai menguntungkan bagi mitra pengemudinya.
Hal ini berbanding terbalik dengan Go-Jek, yang kembali mendapatkan keluhan dari pengemudinya, dan disampaikan melalui aksi unjuk rasa di kantor pusat Go-Jek di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Tidak cukup berunjuk rasa di depan kantornya, pengemudi Go-Jek juga melancarkan aksinya tersebut di depan gedung DPR, Senayan, siang tadi.
Aksi tersebut bukanlah kali pertama bagi Go-Jek, sebab insiden serupa juga dialaminya pada bulan Agustus lalu. Kala itu, sejumlah pengemudinya melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor pusat Go-Jek, menuntut salah satu kebijakan terkait dengan bonus pengemudi dihapuskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id