Ketiga produk yang akan diperkenalkan di VDC tersebut adalah adalah software AI untuk platform mobile karyanya, sistem operasi karya internal untuk perangkat IoT baru, dan OriginOS 4 terbaru untuk smartphone.
Mengutip GSM Arena, OriginOS 4 akan tetap menjadi produk AOSP, dan ponsel pertama yang akan menggunakan sistem operasi ini yaitu iQOO 12 series dan smartphone unggulan X100. Peta jalan update untuk ponsel yang telah tersedia di pasar diperkirakan akan diumumkan pada acara tersebut.
Sistem operasi karya internal vivo ini akan digunakan untuk perangkat terhubung, namun diragukan untuk dirilis ke ponsel. Sebelumnya, vivo Indonesia resmi merilis hape terbarunya yang menargetkan kelas harga Rp5-6 jutaan.
Mereka mengumumkan vivo V29 Series 5G sudah tersedia di Indonesia dalam dua varian kapasitas RAM dan memori internal. Meskipun di global vivo V29 Series 5G dikabarkan memiliki beberapa model tapi pada peluncuran di Indonesia hanya hadir satu model saja dengan pilihan varian 12/512GB dan 8/256GB.
Sementara itu, dua dokumen pendaftaran merek dagang atau trademark baru dari vivo muncul di situs European Union Intellectual Property Office (EUIPO). Keduanya diperkirakan mengacu pada smartphone layar lipat berdesain kerang, bertajuk vivo V Flip dan vivo S Flip.
Untuk saat ini, vivo memasarkan smartphone layar lipat standar bertajuk vivo X Fold2 dan vivo X Flip. Mengingat dua model yang telah tersedia di pasar tersebut merupakan model unggulan, model vivo V Flip dan vivo S Flip diperkirakan akan menjadi penawaran versi lebih terjangkau.
Rumor dua smartphone flip terjangkau vivo ini dinilai sejumlah pihak tidak terlalu mengejutkan, sebab produsen perangkat lain juga tengah menargetkan untuk merambah segmen ponsel layar lipat berharga terjangkau yang belum terjamah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News