Laporan tersebut memprediksi adanya ekspansi besar-besaran dalam program edukasi dan pencegahan (deterrence) yang secara spesifik menargetkan kaum muda dan populasi berisiko. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kenyataan pahit bahwa ekosistem kejahatan siber terus aktif merekrut talenta baru untuk mempertahankan operasi mereka.
FortiGuard Labs mencatat temuan menarik mengenai motivasi para peretas muda. Banyak pelaku kejahatan siber tingkat pemula tidak didorong oleh ideologi jahat, melainkan murni karena adanya kesempatan.
Daya tarik keuntungan finansial cepat dan kemudahan akses ke alat peretasan di dark web sering kali menjadi pintu masuk bagi anak muda yang memiliki bakat teknis namun kurang pengarahan. Oleh karena itu, strategi pencegahan di tahun 2026 akan berfokus pada upaya untuk mengikis jalur rekrutmen (recruitment pipelines) yang menopang kejahatan siber terorganisir.
Pendekatan baru ini tidak bersifat menghukum (punitive), melainkan mencegah (preventive). Tujuannya adalah mengarahkan kembali potensi para pelanggar sebelum mereka benar-benar terjun ke dalam ekonomi kejahatan siber.
Laporan tersebut menyarankan penyediaan jalur yang sah dan produktif bagi talenta muda ini. Dengan memberikan akses ke pendidikan, pelatihan, dan intervensi dini, industri berharap dapat mengubah calon penjahat menjadi pembela masa depan.
Anak-anak muda yang memiliki rasa ingin tahu tinggi terhadap cara kerja sistem komputer akan diarahkan untuk menjadi profesional keamanan siber yang justru sangat dibutuhkan industri.
Untuk mewujudkan hal ini, kemitraan antara sektor swasta, penegak hukum, lembaga akademik, dan organisasi nirlaba diperkirakan akan terus meluas. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengurangi pasokan penjahat siber baru sekaligus menghilangkan kondisi yang memungkinkan terjadinya rekrutmen ilegal.
Strategi ini menegaskan bahwa ketahanan siber jangka panjang tidak hanya bergantung pada teknologi canggih, tetapi juga pada bagaimana masyarakat membina generasi penerusnya agar menggunakan keahlian digital mereka untuk kebaikan, bukan kejahatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News