Awalnya, roket Falcon 9 akan meluncur per 18 Februari dari Vandenberg Air Force, California. Roket tersebut akan digunakan untuk mengirimkan satelit broadband Starlink pertama dari SpaceX dan juga satelit Paz dari Spanyol ke orbit.
Pada hari Sabtu, juru bicara SpaceX mengumumkan bahwa mereka memerlukan waktu lebih untuk melakukan pemeriksaan akhir pada bagian depan roket yang berfungsi untuk melindungi muatan yang dibawa oleh Falcon 9, lapor Space.
"Tim di Vandenberg memerlukan waktu ekstra untuk melakukan pemeriksaan akhir pada pelindung muatan," tulis perwakilan SpaceX di Twitter.
"Muatan dan roket tetap tidak bermasalah. Karena adanya persyaratan yang harus dipenuhi, kini target peluncuran PAZ adalah pada 21 Februari."
SpaceX telah melakukan upgrade pada pelindung muatan roket sebagai bagian dari usaha mereka untuk menemukan cara untuk kembali menggunakan bagian depan roket tersebut.
Sebelum ini, CEO SpaceX Elon Musk menyebutkan bahwa pelindung muatan roket memiliki harga sekitar USD5 juta (Rp67,7 miliar). Jadi, jika SpaceX bisa kembali menggunakan fairing roket, maka mereka bisa menghemat biaya peluncuran.
Pada bulan ini, Musk berkata bahwa SpaceX semakin dekat untuk menemukan cara untuk kembali menggunakan bagian depan roket.
SpaceX telah melakukan eksperimen dengan memasangkan parasut pada fairing roket dan membuat kapal yang dilengkapi dengan tangan yang terbuat dari besi yang bertujuan untuk menangkap fairing sebelum ia jatuh ke laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News