Dengan aplikasi ini, pelanggan Starbucks bisa menghindari antrean, dan waktu tunggu yang menjengkelkan saat datang ke Starbucks untuk memesan Frappucino. Nantinya, orang tinggal membuat order dan mengambil pesanannya setelah sampai di kedai yang telah dipilih.
Adam Brotman, kepala departemen digital Starbucks, mengatakan perusahaan akan menguji coba pelayanan ini secara tertutup akhir tahun ini. Starbucks berambisi untuk membuka layanan ini ke seluruh wilayah di Amerika Serikat di masa depan.
"Kami akan melakukan ini dan mendapatkan hasil positifnya," ujar Brotman kepada Recode. Starbucks telah menguji layanan ini di kedai model-nya di markasnya di Seattle.
Sistem pesan "canggih" ini diproyeksikan Starbuck untuk meningkatkan loyalitas pelanggannya, terutama 10 juta pelanggannya yang sudah menggunakan Starbucks app untuk membayar makanan atau minuman di kedai berlogo putri duyung berekor ganda itu.
Starbucks sepertinya tak mau ketinggalan tren yang sedang berkembang di Amerika, di mana sejumlah perusahaan mulai merambah mobil aplikasi untuk memberikan layanan yang lebih cepat kepada pelanggan. Investasinya mencapai US$42 juta untuk pembaruan-pembaruan teknologi digital.
Di kedai Panera, mereka sudah menerapkan sistem pesan melalui aplikasi. Pembeli memesan secara online melalui Panera app dan mereka tinggal mengambilnya sendiri pesanannya.
Pihak Starbucks mengaku layanan serupa itu memang sudah banyak diminta para pelanggannya dalam beberapa tahun belakang, namun baru bisa mewujudkannya setelah teknologinya bisa mendukung layanan tersebut. Kedai Kopi yang didirikan 30 Maret 1971 di Washington itu juga membuka kemungkinan memperluas jangkauan layanannya bahkan sampai ke restoran perusahaan lain.
CEO Starbucks Howard Schultz sebelumnya mengatakan bahwa perusahan besar teknologi dan retail tengah menimbang-nimbang membuat lisensi untuk software mobile itu. Sementara itu Brotman mengakui bahwa Starbucks sudah menjajaki pembicaraan dengan partner potensial mengenai kemungkinan penggunaan Starbucks app sebagai sistem pembayaran di toko lain.
Sebelum, mengembangkan layanan ala Starbuck app, perusahaan ini juga sudah berkolaborasi dengan Apple pada 2006 dalam penjualan musik. Apple menambahkan fitur Starbucks Entertainment ke iTunes Store agar pelanggannya-- pengguna iPhone,iPod touch, iPad dan MacBook-- bisa mengunduh musik yang diputar di kedai-kedai Starbucks. (pcmagz/wall street)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id