Kemitraan ini akan membuka jalur baru bagi individu untuk mengejar karier yang menguntungkan di bidang keamanan siber, yang berkontribusi pada tenaga kerja yang terampil dan tangguh.
Matthias Chia, Direktur Strategi, SANS Institute, mengatakan kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam menutup kesenjangan keterampilan industri sekaligus membina tenaga kerja yang lebih inklusif yang mencerminkan keberagaman dan ambisi digital Singapura.
Aspek utama dari kemitraan ini adalah Program Bantuan Pelatihan-Pilih-Pekerjaan. Kandidat yang berhasil dapat memperoleh tiga sertifikasi GIAC yang diakui industri sekaligus mendapatkan manfaat dari peluang bimbingan dan jaringan yang dapat membuka pintu menuju karier masa depan.
Program ini menyediakan pelatihan keamanan siber kelas dunia yang dapat diakses oleh lebih banyak orang, menyediakan keterampilan yang dibutuhkan oleh para profesional dan mereka yang ingin mengubah karier untuk berkembang pesat di ekonomi digital Singapura yang sedang berkembang pesat.
Nota kesepahaman ini menggarisbawahi komitmen bersama untuk meningkatkan keberagaman dan inklusi dalam sektor keamanan siber Singapura. Dengan menerapkan inisiatif dan program yang ditargetkan, kolaborasi ini tidak hanya akan menjawab kebutuhan industri saat ini dan masa depan, tetapi juga memastikan berbagai individu diberdayakan untuk mengejar pelatihan dan jalur karier yang penting.
Sebagai bagian dari kemitraan ini, SANS Institute dan AMP bertujuan meningkatkan kesadaran akan peluang karier keamanan siber, melalui berbagai upaya penjangkauan. Ini akan memastikan bahwa lebih banyak individu yang beragam mendapatkan informasi tentang dan dapat berpartisipasi dalam bidang keamanan siber yang sedang berkembang.
"Kami menyadari pentingnya memastikan bahwa pekerja kami terwakili dengan baik di sektor-sektor yang sedang berkembang pesat seperti teknologi, yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan mobilitas sosial dalam jangka panjang. Dengan membekali komunitas kami dengan keterampilan yang tepat, kami membantu mereka mengambil langkah konkret menuju stabilitas ekonomi dan mobilitas ke atas," kata Fathurrahman Dawoed, Ketua AMP Singapura.
Kolaborasi ini hadir di saat lanskap keamanan siber dan digital terus berkembang pesat. Dengan membekali individu dengan keterampilan keamanan siber mutakhir, SANS Institute dan AMP memainkan peran penting dalam menjaga infrastruktur digital Singapura dan memastikan masa depan yang aman bagi bisnis dan warganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News