"Dengan penambahan pabrik ini, kami menargetkan untuk dapat memproduksi 1 juta unit ponsel per bulannya. Saat ini pabrik kami baru bisa produksi sebanyak 500 ribu unit per bulannya," ujar Brand Director Vivo Mobile Indonesia, Peter Wang.
Wang menyebut saat ini perluasan fasilitas pabrik tersebut ditujukan untuk memenuhi permintaan konsumen Indonesia atas perangkat buatan Vivo. Selain itu, Vivo juga berencana untuk kembali membangun pabrik ketiga di lokasi yang sama pada akhir tahun ini.
Kehadiran pabrik ketiga tersebut ditujukan Vivo untuk meningkatkan kapasitas produksi perangkat hingga lebih dari 1 juta unit per bulan, dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi untuk perangkat yang dipasarkan di wilayah Asia Tenggara.
Sebagai informasi, Vivo memiliki pabrik di tiga negara yaitu Tiongkok, India dan Indonesia. Saat ini, pabrik Vivo di Tiongkok telah mampu memproduksi sebanyak 100 juta unit per bulannya.
Kehadiran penambahan pabrik tersebut juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan Vivo dalam memenuhi regulasi terkait dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Selain itu, Vivo juga berencana untuk membangun pusat riset dan pengembangan (R&D) di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News