"Kami akan melakukan penjelajahan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Kami sangat yakin akan ada sesuatu temuan baru di cincin Saturnus tersebut," ujar Linda Spilker, salah satu ilmuwan NASA Jet Propulsion Laboratory yang tergabung dalam misi Cassini.
This is it! Through the gap between #Saturn and its rings. Instruments are on, but we're out of contact with Earth. Here we goooooo! pic.twitter.com/3J7aRZS0IH
— CassiniSaturn (@CassiniSaturn) April 26, 2017
Menurut Futurism, dalam misis terakhir ini, NASA berharap bisa mendapatkan data lebih banyak mengenai Saturnus dari yang sebelumnya telah dikirimkan oleh Casssini. Beberapa di antaranya adalah mengukur panjang waktu satu hari di Saturnus, mengamati bulan Saturnus, dan melakukan observasi terhadap partikel yang ada di cincin Saturnus.
Cassini sendiri merupakan salah satu wahana antariksa milik NASA yang paling tua. Umurnya telah hampir mencapai dua dekade. Sejak diluncurkan pada tahun 1999, Cassini telah berkontribusi banyak dalam mengamati Saturnus. Salah satu pencapaiannya adalah mengitari bulan terbesar Saturnus, yaitu Titan yang baru saja diselesaikan pada minggu lalu.
Menurut Anda, seperti apakah cincin Saturnus dalam jarak dekat?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News