Berita ini memperkuat reputasi Dubai sebagai tempat untuk menguji transportasi futuristik. Menurut The Verge, uji coba Volocopter di Dubai akan dimulai pada kuartal empat 2017 dan direncanakan berlangsung selama 5 tahun di bawah persetujuan dengan RTA, kata Alexander Zosel, Co-founder Volocopter dalam sebuah pernyataan resmi.
"Kami sangat senang dan bangga RTA telah memilih kami sebagai rekan mereka setelah melalui tes ketat," ujarnya. Dia menambahkan, "standar keamanan perusahaan yang ketat" merupakan salah satu alasan mengapa Volocopter terpilih.
Prototipe buatan Volocopter, VC200 pertama kali melakukan penerbangan dengan penumpang pada tahun lalu. Dalam acara penerbangan terbesar Eropa, startup tersebut memamerkan model pertama yang mereka produksi, yaitu 2X.
Kendaraan VTOL (Vertical Take-Off and Landing) tersebut dapat terbang dengan kecepatan 43 mil per jam dengan jarak maksimal 17 mil. Waktu terbang maksimalnya adalah 27 menit dengan kecepatan maksimal pada 31 mil per jam sementara kecepatan maksimalnya dapat mencapai 62 mil per jam.
Volocopter tidak akan menjadi satu-satunya pihak yang berusaha untuk menyediakan layanan taksi terbang di Dubai. Sebelum ini, RTA juga telah mengadakan perjanjian dengan perusahaan drone asal Tiongkok, Ehang, untuk menguji quadcopter satu penumpangnya sebagai transportasi baru. Uber juga tengah berdiskusi dengan Dubai untuk mendemonstrasikan layanan taksi terbang mereka pada 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News