Mengutip GSM Arena, TikTok mendahului YouTube dan juga mengklaim tahta sebagai yang pertama antara kedua platform ini. Mulai saat ini, aplikasi TikTok resmi tersedia untuk Vision Pro, sehingga pengguna diklaim dapat menghabiskan waktu lama untuk menonton video, namun dalam cara mengagumkan.
Namun, pengguna diimbau untuk tidak terlalu tenggelam dalam menikmati konten di platform ini, mengingat TikTok terkenal menyuguhkan pengalaman menikmati konten di ponsel selama lima jam layaknya selama lima menit.
Karenanya, kehadiran aplikasi jejaring sosial berbasis video ini di headset AR/VR karya Apple tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, sebab tidak memiliki indikator resmi yang jelas.
Dengan demikian, pengguna diimbau untuk tidak terkejut jika berencana untuk membuka TikTok selama beberapa menit namun kemudian menyadari bahwa baterai terisi penuh pada Vision Pro milik mereka telah habis.
TikTok mengalahkan YouTube dan Netflix dalam menghadirkan platform mereka di headset Vision Pro. Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok mengumumkan telah menyelesaikan transaksi akuisisi kemarin, 31 Januari 2024.
Itu dipercaya akan memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional. Dengan diselesaikan transaksi itu, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia. TikTok pun resmi menjadi pemegang saham pengendali.
Mengacu keterbukaan informasi, keduanya menyelesaikan transaksi saham, dengan Tokopedia menerbitkan saham baru kepada TikTok Nusantara (SG) Pte Ltd sehingga TikTok Nusantara (SG) Pte Ltd memiliki total saham 75,01 persen. Adapun nilai transaksi ini sebesar USD2,18 miliar atau setara dengan Rp33,847 triliun.
TikTok mengungkap hasil riset yang dilakukan di lima negara termasuk Indonesia, terkait dengan tipe konten media sosial yang berpengaruh baik untuk penjualan produk maupun dapat menarik minat konsumen.
Dalam hasil riset tersebut, TikTok memaparkan perubahan perilaku konsumen terkait dengan konten dan belanja. Perubahan ini dijelaskan TikTok meliputi proses pengambilan keputusan didasarkan oleh intuisi konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News