Perangkat yang disebut Huawei sebagai ponsel ultra-premium ini akan mengusung layar OLED berukuran 6 inci dengan tepian berlekuk, dan dukungan sensor pemindai sidik jari di bawah layar. Sensor ini dapat diaktifkan dengan menyentuh layar di bagian mana saja.
Perangkat Huawei ini akan dipasarkan dengan harga sebesar EUR1.695 atau setara dengan USD2.103 (Rp30,04 juta) untuk model dengan kapasitas ruang penyimpanan internal 256GB, dan EUR2.095 atau USD2.599 (Rp37,13 juta) untuk versi ruang penyimpanan internal 512GB.
Sementara itu untuk LG, menyediakan panel layar untuk Huawei Mate RS Porsche Design dinilai dapat menjadi cara untuk mengukuhkan eksistensinya di ranah produsen panel layar. Hingga saat ini, perangkat ini menjadi produk bermerek Huawei satu-satunya yang menggunakan panel layar karya LG.
Jika LG berhasil lulus pengujian, hal ini dapat membantu raksasa teknologi konsumen asal Korea Selatan ini untuk meningkatkan pendapatannya. Sebagai informasi Huawei merupakan perusahaan smartphone terbesar ketiga di dunia, dan diprediksi memiliki potensi untuk menjadi nomor satu.
LG tergolong pendatang baru di ranah bisnis penjualan panel OLED untuk smartphone. Panel karyanya telah dapat ditemukan pada smartphone Pixel 2 XL, yang diproduksi LG. Sayangnya, sejumlah informasi menyebut panel tersebut mengalami permasalahan termasuk kesan terbakar pada layar.
Sebelumnya, World Intellectual Property Organization (WIPO) menerbitkan paten ponsel lipat Huawei pada 30 Maret lalu, disertai dengan gambar hasil pemikiran Huawei terkait ponsel berdesain lipat tersebut. Pada posisi terbuka, perangkat berdesain lipat Huawei ini merupakan tablet berukuran penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id