Elon Musk menyampaikan amnesti umum untuk akun yang diblokir akan dimulai pada pekan depan.
Elon Musk menyampaikan amnesti umum untuk akun yang diblokir akan dimulai pada pekan depan.

Elon Musk akan Tawarkan Amnesti untuk Akun Twitter Diblokir

Lufthi Anggraeni • 02 Desember 2022 08:44
Jakarta: Pemilik dan CEO Twitter Elon Musk menyampaikan amnesti umum untuk akun yang diblokir akan dimulai pada pekan depan bagi pengguna yang belum pernah atau terlibat dalam unggahan spam mengerikan.
 
Musk mengunggah polling meminta pengguna memilih terkait perlu tidaknya Twitter perlu menawarkan amnesti tersebut, diperkirakan mengabaikan fakta bahwa unggahan tersebut dapat dengan mudah dipermainkan oleh bot.
 
Lebih dari 72 persen dari 3,2 juta pemberi suara menyetujui penawaran amnesti Musk. Sebelumnya, Musk telah memulihkan akun Donald Trump pada pekan lalu setelah mengunggah polling serupa.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Trump belum mengunggah tweet setelah mendapatkan kembali akunnya, meski terus mengunggah di aplikasi karyanya, bertajuk Truth Social. Pada akhir pekan lalu, Musk mengembalikan sejumlah akun milik figur publik.
 
Sejumlah akun tersebut termasuk milik komedian Kathy Griffin, provokator sayap kanan Jordan Peterson dan situs satir konservatif Babylon Bee. Perubahan terbaru dalam saga Twitter ini muncul satu hari setelah perusahaan tersebut memecat sekitar 50 teknisi lain tanpa pemberitahuan.
 
Teknisi tersebut dipecat sesaat setelah Twitter memulai program review kode, dan teknisi diminta untuk mengirimkan karya mereka dalam basis per minggu. Mengutip The Verge, puluhan teknisi ini dipecat via email di malah sebelum Thanksgiving dengan alasan kode tidak memuaskan.
 
Sementara itu, pegawai lain menerima email peringatan terkait performa mereka, menyebut bahwa ketidakmampuan dalam mencapai ekspektasi perusahaan akan berakibat pembatalan kontrak kerja, dan meminta pegawai memanfaatkan peluang untuk mengembalikan kepercayaan perusahaan dan mendemonstrasikan kontribusi kepada tim dan perusahaan.
 
Teknisi yang dipecat dilaporkan mendapatkan penawaran uang pesangon selama empat pekan jika menandatangani kesepakatan perpisahan dan mengesampingkan klaim terhadap Twitter. Teknisi ini tetap berada di perusahaan setelah Musk memangkas hampir separuh dari total jumlah pegawai Twitter.
 
Pada pekan lalu, Musk meminta komitmen pegawai yang tersisa untuk memperjuangkan visinya terkait perubahan ekstrem yang disebut dengan istilah Twitter 2.0. Pegawai yang memilih keluar, sekitar 1.200 dari 3.900 yang masih berada di perusahaan pada awal pekan lalu, memilih untuk mengundurkan diri dengan janji uang pesangon senilai tiga bulan gaji.
 
Gelombang terbaru pemecatan terjadi beberapa hari lalu, setelah Musk menyebut telah menyampaikan kepada pegawai bahwa pemecatan telah dilakukan, dan bahwa Twitter membuka peluang pekerjaan yang terfokus pada talenta terbaik di bidang penulisan software.
 
Salah satu teknisi yang mengundurkan diri pada hari Rabu lalu adalah Ikuhiro Ihara, pemimpin pengembangan kemampuan mengunggah tweet dengan batas karakter menjadi 280 yang dirilis Twitter pada tahun 2017 lalu.
 
Twitter juga kehilangan Ying Xao, staf senior ilmuwan peneliti pembelajaran mesin atau Machine Learning (ML), digambarkan rekan kerja kepada Zoe Schiffer dari Platformer sebagai pemodel ML terbaik.
 
Sejumlah teknisi yang dipecat merupakan warga yang menggunakan visa H1B, dan kini, teknisi tersebut dihadapkan pada keharusan untuk mencari pekerjaan baru jika ingin tinggal di Amerika Serikat.
 
(MMI)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif