Pada ajang IGA ini, Google menyebut bahwa industri gaming memiliki peluang untuk terus bertumbuh. Google juga menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk membantu ekosistem game serta komunitas pengembang dan gamer.
“Dalam kondisi ekonomi tidak pasti ini, kami meyakini bahwa industri gaming memiliki potensi untuk terus bertumbuh berdasarkan sejumlah fundamental solid,” ujar Global Head of Accelerator Google Sami Kizilbash.
Kizilbash juga menyebut bahwa Asia Pasifik (APAC) merupakan wilayah yang tepat untuk membangun game terbaik dunia. Wilayah APAC juga diantisipasi akan memiliki pangsa pasar terbesar di industri gaming pada tahun 2027 mendatang, dipimpin oleh Tiongkok, Jepang, Korea dan India.
Keyakinan ini bukan tanpa alasan, sebab berdasarkan demografis, APAC memiliki pemirsa game terbesar secara global, membentuk lebih dari separuh atau 55 persen dari game dunia berjumlah total tiga miliar.
Tiongkok merupakan pasar gaming teratas dunia, dengan jumlah gamer sebanyak 685 juta orang, diikuti oleh Amerika Serikat sebanyak 191 juta gamer, Jepang sebanyak 75 gamer, dan Korea Selatan sebanyak 33 juta gamer.
APAC juga merupakan wilayah dengan populasi muda terbesar di dunia, sebesar 60 persen dari remaja dan dewasa muda dunia. APAC juga menjadi rumah untuk gamer dengan usia rata-rata hanya 34,3 tahun, lebih muda jika dibandingkan dengan wilayah lain.
Selain itu, gamer APAC juga memiliki playtime rata-rata per minggu tertinggi dari seluruh wilayah, selama 17,4 jam per pekan. Google juga menyebut bahwa wilayah APAC memiliki infrastruktur baik, menciptakan lingkungan pengasuhan bagi perusahaan game mapan dan talenta game kelas dunia.
Banyak negara dari wilayah APAC memiliki konektivitas internet baik atau jaringan 5G yang menawarkan kecepatan tinggi, latensi rendah dan kapasitas besar, mampu menyuguhkan koneksi tanpa interupsi, andal dan tanpa lag bahkan selama lonjakan lalu lintas game puncak.
Kecakapan tersebut, lanjut Kizilbash, memungkinkan perusahaan triple A, mengacu pada studio game mapan dan besar, untuk menetapkan basis mereka, serta melatih dan membagikan pengetahuan kepada lebih banyak pihak di APAC, mendorong generasi pengembang game berikutnya.
Kizilbash turut menjelaskan bahwa pasar gaming Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, didorong oleh esport dan gaming mobile. Pemerintah Indonesia juga dinilai sangat mendukung esport, melalui regulasi yang ramah dan pendanaan untuk turnamen dan pelatihan esport.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News