Hal ini berpotensi untuk menyulitkan pemerintah untuk melacak dan mengidentifikasi ponsel curian. Informasi ini dilaporkan GizChina ditemukan saat personel kepolisian menerima smartphone berbeda dari pusat layanan di Delhi pada bulan September 2019 lalu.
Bahkan setelah diperbaiki, perangkat ini masih mengalami error sehingga petugas di pusat layanan tersebut memberikannya kepada anggota staff Cyber Cell. setelah menjalankan investigasi, Cyber Cell menemukan bahwa nomor IMEI perangkat telah berubah.
Sejak saat itu, tim Cyber Cell kepolisian Meerut berhasil menemukan lebih dari 13.500 smartphone Vivo memiliki nomor IMEI yang sama. Temuan ini menjadi permasalahan keamanan serius sebab perusakan nomor IMEI ini akan mempersulit polisi untuk mencegah penjahat.
Dengan demikian, badan berwenang telah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada petinggi Vivo India Harmanjit Singh melalui Section 91 dari CrPC, sebagai contoh Code of Criminal Procedure. Untuk saat ini, Vivo belum berkomentar terkait permasalahan ini.
Insiden ini dilaporkan bukanlah pertama kali terjadi di India, sebab pada tahun 2012 lalu, insiden serupa terjadi dan melibatkan 18.000 ponsel yang menggunakan nomor IMEI sama. Pada tahun 2017 lalu, pemerintah India mengesahkan hukuman perusakan IMEI selama tiga tahun penjara.
Kasus serupa namun dalam skala besar juga terjadi pada bulan November 2019 lalu di India, dengan lebih dari 100.000 ponsel mobile curian menggunakan nomor IMEI yang sama, seperti yang dilaporkan oleh departemen kepolisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News