Hal tersebut merupakan efek positif dari kondisi pandemi yang mendorong adopsi atau penggunaan layanan digital semakin kencang, hasilnya solusi yang ditawarkan startup Tanah Air dengan cepat diterima masyarakat.
Menkominfo Johnny G. Plate berharap dari tren pendanaan startup digital yang semakin masif maka Indonesia akan mendapatkan startup berstatus decacorn, yaitu yang memiliki valuasi di atas USD10 miliar.
“Resiliensi (ekonomi digital) tercermin dari peningkatan pendanaan sejumlah startup di Indonesia, di mana hingga kini Indonesia telah memiliki satu decacorn yakni Gojek. Dan mudah-mudahan segera dua,” ujar Menkominfo Johnny di sesi virtual OJK Virtual Innovation Day 2021.
Dia menyebutkan bahwa selain satu decacorn, saat ini Indonesia sudah memiliki delapan unicorn di antaranya Tokopedia, Traveloka, OVO, Bukalapak, J&T Express, OnlinePajak, Xendit, dan Ajaib. Data yang dirilis Google bersama Temasek dan Bain di tahun 2020 menunjukan pertumbuhan startup digital meningkat di masa pandemi.
“Jumlah pengguna internet yang mencapai 202,6 juta orang per Januari 2021. Di samping itu, pengguna layanan digital di Indonesia juga mengalami pertumbuhan sebesar 37 persen selama pandemi Covid-19,” ujarnya.
Menkominfo Johnny menilai pendayagunaan konektivitas internet dan lalu lintas data menjadi enabler bagi kemajuan yang inklusif di era new normal, baik pada saat pandemi Covid-19 maupun ketika sudah memasuki tahap endemi.
Data yang dikutip dari United Nations Conference on Trade and Development tahun 2021 dijadikan Menkominfo Johnny sebagai bukti pemanfaatan koneksi internet semakin tinggi. Peningkatan bandwidth internet secara global pada tahun 2020 diklaim naik hingga 35 persen, terbesar sejak tahun 2013.
“Dengan lalu lintas data bulanan yang secara global diprediksi akan terus meningkat hingga 780 exabytes di tahun 2026. Sehingga adopsi teknologi digital telah menjadi katalisator bagi kemajuan di berbagai kehidupan dan aktifitas masyarakat, termasuk perkembangan ekonomi digital di Indonesia,” jelasnya.
“Dengan geliat potensi dan resiliensi tersebut, maka diperkirakan valuasi ekonomi digital Indonesia ke depan akan terus meningkat, yakni mencapai sebesar USD124 miliar pada tahun 2025, dan sebesar USD315,5 miliar pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News