Namun, masih ada banyak keterbatasan terkait penggunaan layanan tersebut. Wi-Fi itu tidak bisa digunakan oleh semua orang. Akses internet tersebut hanya bisa digunakan oleh warga negara asing.
Keberadaan Wi-Fi itu disadari oleh Eric Talmadge yang menulis artikel terkait untuk Associated Press. Talmadge menemukan ikon Wi-Fi ketika dia sedang berada di bandara Pyongyang, Korea Utara.
Layanan tersebut disediakan menggunakan balon. Menurut SlashGear, balon tersebut terdengar seperti balon-balon yang digunakan untuk menyediakan akses internet di Puerto Rico.
Wi-Fi ini hanya disediakan untuk penumpang di bagian keberangkatan internasional. Layanan tersebut dihargai USD2 (Rp27 ribu) per 30 menit, menurut Talmadge, yang menyebutkan bahwa dia harus memberikan nomor paspor miliknya sebelum mendapatkan username dan password untuk masuk.
Sayangnya, Talmadge tidak bisa menggunakan internet tersebut. Dia berkata, dia tidak bisa masuk, bahkan setelah meminta tolong pada petugas bandara.
Pada akhirnya, uangnya dikembalikan karena internet tersebut tidak bisa diakses. Memang, biasanya internet di bandara memiliki kualitas kurang baik.
Meskipun begitu, Talmadge menyebutkan bahwa membeli layanan internet dan mencari bantuan dari para petugas adalah pengalaman yang menyenangkan. Dia berkata, "para petugas terlihat memang ingin membantu."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
