Lanjar menyampaikan, aplikasi e-PISCES belum sepenuhnya berfungsi untuk hal lain, misalnya pendataan penghuni rumah dinas dan pendaftaran untuk kunjungan wisata. Pengembangan e-PISCES bertahap dan ditargetkan pada 2018 bisa digunakan secara menyeluruh.
Dia mengungkapkan, pembuatan e-PISCES melibatkan ahli IT dari tim Sarana Kawasan Puspiptek. Karena itu anggaran yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Puspitek Sri Setiawati menguatarakan awal ide pembentukan aplikasi tersebut karena banyaknya surat di kantornya terutama soal pemberitahuan, pengaduan, dan perizinan. Selain itu, ia sering menerima aduan dari berbagai pihak.
Sebagai pengelola kawasan, Puspiptek bertanggungjawab terhadap sejumlah hal seperti arus masuk keluar alat-alat laboratorium milik LIPI, BPPPT, Batan, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehuatanan (KLHK). Kini semua layanan di kawasan Puspiptek bisa disampaikan melalui satu platform e-PISCES.
"(Aduan) seperti pohon roboh, air, listrik bermasalah, itu semua kita yang mengurus," kata Sri.
Tahun depan, lanjut Sri, karyawan bisa juga mengajukan peminjam wisma melalui aplikasi tersebut. Begitu juga dengan pendataan penghuni rumah dinas. Nantinya aplikasi tersebut akan menampilkan data-data para penghuni, biaya bulanan, serta daftar pensiun yang sudah tidak bisa menghuni rumah dinas.
"Dengan adanya aplikasi ini semua orang terdata. Nanti setiap orang bisa melihat dari status apakah dia sudah bayar bulanan apa belum bayar," pungkas Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News