Program ini didedikasikan sebagai bentuk pemberdayaan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia untuk mengeksplorasi pengetahuan dan kapabilitas mereka melalui platform digital. Kegiatan belajar ini dikemas dalam format virtual interactive yang membahas mengenai digital, soft & entrepreneurship skills.
Program Belajar Digital diklaim merupakan wujud dari keyakinan Bukalapak, Yayasan Bakti Barito dan Microsoft bahwa dengan memberdayakan generasi muda, pemberdayaan ekonomi digital negara akan meningkat dan memberikan dampak bagi kehidupan sosial dan ekonomi ke depannya.
Menghadirkan berbagai ahli dalam pengembangan keahlian dan keterampilan, termasuk Direktur SMK Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI yang diwakili oleh Niken Dwiyanthi; Krishna Worotikan, CFO dan Diversity & Inclusion Lead, Microsoft Indonesia; dan Faye Wongso, CEO Kumpul.ID, program ini juga bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi digital melalui pemanfaatan teknologi.
Para peserta dikenalkan dan diberikan All Access ke Akademi Jagoan, yaitu platform e-learning milik Bukalapak dan Microsoft yang dirancang bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan literasi digital dan kemampuan pengelolaan bisnis.
“Kami percaya bahwa pengembangan kapabilitas sumber daya manusia memiliki pengaruh besar bagi masa depan negara kita. Kami di Bukalapak juga ingin ambil bagian dalam mempersiapkan masa depan Indonesia yang lebih baik, salah satunya melalui kolaborasi dengan YBB dan Microsoft dalam memberikan akses pelatihan dan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi diri kepada calon-calon penerus bangsa,” ujar Monica Chua, AVP of PR Bureau Bukalapak.
Diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMK di bawah ekosistem Yayasan Bakti Barito, antara lain SMKN 4 Surakarta, SMKN 3 Semarang, SMKN 2 Sukoharjo, SMK Tunas Harapan Pati, SMKN Kendal, SMK Mandala Bhakti, dan SMKN 8 Surakarta, program ini menjadi salah satu dari berbagai program Berkembang Bersama Bukalapak yang bertujuan membawa dampak positif yang lebih luas bagi para generasi muda, UMKM dan seluruh masyarakat Indonesia.
Krishna Worotikan, CFO dan Diversity & Inclusion Lead Microsoft Indonesia menggarisbawahi pentingnya mendemokratisasi akses terhadap pendidikan dan teknologi, guna mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif.
“Sejalan dengan program Skills for Jobs Indonesia yang Microsoft luncurkan bersama Kemenko Bidang Perekonomian di awal tahun ini, kami bertujuan memberikan literasi digital, keterampilan digital, dan persiapan kerja gratis kepada sedikitnya satu juta masyarakat Indonesia sampai dengan tahun 2024 mendatang. Dalam mencapai tujuan tersebut, kolaborasi dengan lebih banyak pihak memainkan peranan kritikal,” ujar Krishna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News