Foto: Microsoft
Foto: Microsoft

Pakai AI untuk Masa Depan Pendidikan

Mohamad Mamduh • 24 Maret 2025 08:41
Jakarta: Melalui insiatif elevAIte Indonesia, Microsoft, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), beserta 18 mitra, berupaya membekali 1 juta talenta Indonesia dengan keterampilan AI secara inklusif.
 
“Teknologi AI tidak hanya membuka peluang baru, tetapi juga mengubah cara kita bekerja dan berinovasi. Namun, manfaat AI hanya dapat dirasakan sepenuhnya jika memiliki keterampilan yang tepat untuk menggunakannya. Program elevAIte Indonesia dirancang untuk memastikan bahwa semua changemakers terlepas dari latar belakang mereka, memiliki akses ke keterampilan AI yang dapat mereka gunakan untuk menciptakan solusi, meningkatkan produktivitas, dan membawa perubahan nyata bagi komunitas mereka,” jelas Arief Suseno, AI National Skills Director, Microsoft Indonesia.
 
Bagi Nura Uma Annisa, menjadi pendidik bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga tentang terus belajar sepanjang hayat. Sejak bergabung dengan Microsoft Innovative Educator Experts (MIEE) pada 2012, ia selalu ingin mencari cara baru untuk membuat pembelajaran lebih inovatif.

Dengan latar belakang teknologi pendidikan, Nura telah memenangkan berbagai penghargaan di bidang pendidikan digital. Namun, ia sadar bahwa teknologi terus berkembang—dan AI adalah langkah berikutnya yang harus ia kuasai.
 
Ketika menemukan program elevAIte Indonesia melalui Dicoding, salah satu partner program tersebut, Nura melihat ini sebagai kesempatan untuk memahami AI lebih dari sekadar alat bantu. Awalnya, ia mengira AI hanya tentang mengetik prompt dan mendapatkan jawaban instan. Namun, setelah mendalami materi, ia mulai memahami bagaimana AI bekerja seperti neuron dalam otak—menganalisis, mengklasifikasikan, dan memproses informasi secara kompleks.
 
“Dulu, saya hanya bisa mengenalkan AI sebagai konsep. Sekarang, saya sudah mengerti hal-hal teknis di balik layar atau di back-end – bagaimana mendeteksi gambar, mengkategorikan objek dalam natural language processing (NLP), dan lainnnya, sehingga bisa membantu saya menggunakannya secara langsung untuk menciptakan sesuatu yang bermakna dengan siswa saya,” jelas Nura.
 
Nura tidak menjalani perjalanan ini sendirian. Dengan dukungan dari komunitas sekolah, MIEE, dan Training of Trainers (ToT) oleh partner Microsoft, ia berhasil menyelesaikan pelatihannya dan menjadi salah satu guru yang tersertifikasi dalam Fundamentals of AI (AI-900), sebuah sertifikasi yang memperkenalkan konsep dasar AI serta layanan Microsoft Azure yang dapat digunakan untuk menciptakan solusi berbasis AI. Pelatihan ini, menurut Nura, membuka wawasan tentang bagaimana AI dapat diterapkan di dunia pendidikan – membantu guru dan siswa berinovasi dengan teknologi relevan ini.
 
Di SD Nasima, Nura tidak hanya berperan sebagai guru informatika, tetapi juga sebagai Guru Penggerak Digital, di mana ia aktif membimbing guru-guru lain dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman belajar di kelas, seperti membuat bahan ajar inovatif menggunakan Microsoft Designer dan Copilot.
 
Salah satu inovasi yang ia terapkan juga adalah penggunaan Minecraft Education, sebuah platfom pembelajaran berbasis game yang memungkinkan siswa mengeksplorasi konsep STEM, pemecahan masalah, dan kolaborasi melalui pengalaman interaktif yang imersif. Dengan elemen augmented reality (AR) di dalamnya, siswa dapat menghadirkan objek digital ke dunia nyata, membangun simulasi, dan belajar dengan cara yang lebih visual serta aplikatif,
 
Berkat pendekatan kreatif ini, siswa-siswanya tidak hanya belajar teknologi, tetapi mereka juga menjadi kreator, membuat komik pembelajaran berbasis AI, mengembangkan storyboard dengan Copilot, hingga membangun proyek coding sederhana. Begitupun guru-guru di sekolah tersebut, yang bahkan mendapatkan penghargaan Guru Paling Inspiratif tingkat nasional, karena menggunakan Microsoft Designer untuk membuat dongeng dari mata pelajaran.
 
“Masa depan siswa saya ada di dunia digital. Jika mereka memahami AI dari sekarang, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Tetapi peran guru masih tidak tergantikan, karena siswa masih perlu bimbingan,” pungkas Nura.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan