Kompetisi siber daring 24 jam ini dijadwalkan berlangsung pada tanggal 30-31 Agustus 2025, mempertemukan tim-tim dari institusi akademis dan korporat di lima wilayah global: Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Karibia; Eropa; Timur Tengah, Turki, dan Afrika (META); Rusia dan CIS; serta Asia dan Oseania. Para peserta akan dihadapkan pada tantangan mutakhir yang dirancang untuk menguji kemampuan pertahanan dan serangan siber mereka dalam skenario dunia nyata, mencakup domain seperti kriptografi, rekayasa balik, kerentanan web, dan keamanan AI.
Menurut Leonid Bezvershenko, Peneliti Keamanan Senior Kaspersky GReAT, serangan siber terhadap korporasi telah meningkat secara dramatis. Tim Kaspersky GReAT terus memantau lebih dari 900 grup dan operasi APT (ancaman persisten tingkat lanjut) di seluruh dunia.
Perkembangan teknik dan perangkat baru para pelaku APT menunjukkan bahwa strategi keamanan siber yang kuat tidak hanya dibangun di atas perangkat, tetapi juga di atas manusia. “Mendapatkan tenaga profesional berpengalaman dan terlatih yang mampu berpikir kritis di bawah tekanan sangat penting untuk menjaga keamanan bisnis,” tegas Bezvershenko.
Tantangan terbesar dalam industri keamanan siber saat ini adalah kesenjangan tenaga kerja. Studi Tenaga Kerja Keamanan Siber (ISC)² 2023 memperkirakan bahwa dunia masih kekurangan 4,8 juta profesional terampil.
Laporan Kaspersky sendiri, The Portrait of a Modern Information Security Professional, menemukan bahwa 52% petinggi perusahaan mengakui adanya perbedaan antara sertifikasi dan keterampilan praktis. Banyak profesional juga merasa kurang siap menghadapi lanskap ancaman yang terus berkembang.
Di sinilah kompetisi CTF menawarkan solusi yang berbeda. CTF adalah acara pemecahan masalah interaktif di mana para peserta memecahkan tantangan keamanan siber yang dirancang untuk meniru skenario serangan di dunia nyata. Tantangan ini berkisar dari mendekripsi data hingga mengeksploitasi kerentanan aplikasi web atau merekayasa balik sampel malware.
“CTF kini berfungsi sebagai arena untuk pembelajaran kolaboratif, penelitian mutakhir, dan pencarian bakat. Ini adalah momen yang ideal untuk melihat bagaimana kompetisi ini dapat membantu organisasi membangun program keamanan siber yang lebih kuat dan tangguh,” jelas Bezvershenko.
Kaspersky CTF tidak hanya menonjol karena kualitas tantangannya, tetapi juga skala dan peluang yang ditawarkannya. Tim pemenang dari setiap wilayah akan mendapatkan undangan eksklusif ke babak final langsung di Kaspersky Security Analyst Summit (SAS) di Thailand pada 26-29 Oktober 2025. Di sana, mereka akan bersaing memperebutkan total hadiah sebesar USD18.000 melawan para finalis kualifikasi paralel SAS CTF Kaspersky.
Acara baru ini dibangun di atas warisan Kaspersky dalam membina komunitas keamanan siber melalui edukasi dan inovasi langsung, serta didukung oleh organisasi seperti Dewan Keamanan Siber UEA. Hal ini berfungsi sebagai model kerja sama publik-swasta dalam mengembangkan ketahanan siber berskala besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id