Ilustrasi: Cisco
Ilustrasi: Cisco

Infrastruktur AI Hadapi Tantangan Besar, Jaringan Modern Jadi Kunci Solusi

Mohamad Mamduh • 13 Agustus 2025 12:07
Jakarta: Sebuah studi global terbaru yang dirilis oleh Cisco mengungkapkan adanya pergeseran signifikan dalam arsitektur jaringan perusahaan.
 
Studi ini menyoroti bagaimana kehadiran asisten AI, agen AI, dan beban kerja berbasis data telah menciptakan lalu lintas jaringan yang lebih cepat, dinamis, sensitif terhadap latensi, dan lebih kompleks. Perubahan ini mendesak transformasi infrastruktur agar terus beradaptasi dan berkembang demi memenuhi tuntutan bisnis di masa depan.
 
Penelitian Cisco menemukan bahwa 98% pemimpin IT di Indonesia menganggap jaringan modern sangat krusial untuk penerapan AI, IoT, dan cloud. Angka yang sama juga menunjukkan peningkatan investasi dalam jaringan.

Hal ini sejalan dengan temuan bahwa satu gangguan serius per perusahaan per tahun dapat mengakibatkan kerugian hingga USD160 miliar secara global, terutama akibat beban jaringan yang besar, serangan siber, dan kesalahan konfigurasi perangkat lunak. Kondisi ini mendorong evolusi arsitektur jaringan untuk mencapai ketahanan atau resiliensi yang lebih baik.
 
Marina Kacaribu, Managing Director Cisco Indonesia, menyatakan, ketika perusahaan di Indonesia dan di seluruh dunia mulai memanfaatkan kekuatan AI, jaringan menjadi fondasi penting yang memungkinkan AI bekerja dengan baik.
 
"Untuk memenuhi kebutuhan bisnis masa depan dan menghadapi ancaman yang terus berkembang, jaringan saat ini harus lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih resilien. Perusahaan harus menyadari bahwa jaringan modern adalah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesuksesan di masa mendatang."
 
Studi ini mengidentifikasi enam sinyal utama yang menandai perubahan arsitektur ini. Pertama, jaringan telah menjadi prioritas strategis, dengan 98% perusahaan di Indonesia menganggap jaringan modern penting untuk AI, IoT, dan cloud.
 
Kedua, jaringan yang aman adalah suatu keharusan, di mana 100% pemimpin IT menyebutnya penting untuk operasional dan pertumbuhan perusahaan. Ketiga, AI meningkatkan kebutuhan akan jaringan yang resilien, mengingat 60% perusahaan pernah mengalami gangguan serius.
 
Sinyal keempat adalah pandangan pemimpin IT terhadap AI sebagai pendorong peningkatan pendapatan. Sebanyak 58% pemimpin IT melihat dampak terbesar jaringan modern pada pendapatan adalah melalui penerapan AI yang mampu mempersonalisasi dan mengotomatisasi pengalaman pelanggan.
 
Kelima, AI mengubah infrastruktur komputasi, dengan 53% pemimpin IT mengakui pusat data mereka belum mampu memenuhi kebutuhan AI saat ini, sehingga 95% berencana meningkatkan kapasitas pusat data. Terakhir, para pemimpin menginginkan jaringan yang lebih cerdas, dengan 99% menyatakan pentingnya jaringan otonom berbasis AI untuk pertumbuhan masa depan.
 
Para pemimpin IT telah melihat nilai finansial dari jaringan modern, terutama melalui peningkatan pengalaman pelanggan (61%), peningkatan efisiensi (74%), dan dukungan terhadap inovasi (62%).
 
Lebih dari 9 dari 10 (95%) pemimpin IT meyakini peningkatan jaringan akan langsung mendongkrak pendapatan, dan hampir semua (96%) mengharapkan penghematan biaya yang signifikan dari operasional yang lebih cerdas, lebih sedikit gangguan, dan konsumsi energi yang lebih rendah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan