Pemerintah, yang ketika itu berusaha untuk menangkap Snowden, meminta Lavabit untuk memberikan kunci enkripsi SSL mereka. Namun, sang pendiri, Ladar Levison memilih untuk mematikan layanan yang dia dirikan. Karena, memberikan akses ke pemerintah berarti mereka harus memberikan semua data pribadi milik 410 ribu penggunanya.
Sekarang, Lavabit telah kembali, dengan fitur keamanan baru untuk memastikan kunci enkripsi mereka tidak bisa didapatkan, bahkan oleh pihak perusahaan sendiri. Selain itu, mereka juga mulai menggunakan standar DIME (Dark Internet Mail Environment) untuk menyembunyikan metadata email, yang berarti, penyedia internet (ISP) pengirim dan penerima email tidak akan bisa tahu siapa yang mengirimkan atau menerima email tersebut.
Kepada The Intercept, Lavabit menjelaskan, kunci enkripsi SSL mereka kini tersimpan dalam perangkat yang tidak bisa diretas, dikunci oleh sebuah passphrase yang dibuat secara acak. Jika ada pihak yang berusaha untuk mendapatkan kunci itu, ia akan secara otomatis menghancurkan dirinya sendiri, lapor Slash Gear.
Layanan email ini juga menyediakan 3 pengaturan untuk para penggunanya: Trustful, Cautious dan Paranoid. Trustful adalah pengaturan yang paling tidak aman. Ia hanya mengenkripsi email pengguna pada server Lavabit.
Sementara itu, Cautious menawarkan enkripsi end-to-end dan meminta pengguna memasang client software untuk membuat kunci enkripsi.
Terakhir, Paranoid, yang akan menyimpan kunci enkripsi pengguna pada perangkat mereka dan bukannya pada server. Dengan begitu, ia menjadi satu-satunya kunci yang ada. Ia harus dipindahkan secara manual jika pengguna mengganti perangkat yang mereka gunakan.
Saat ini, hanya pengguna lama Lavabit yang bisa menggunakan layanan email ini. Namun, perusahaan itu berkata, dalam waktu dekat, mereka akan menerima pengguna baru. Mereka akan menawarkan diskon pada layanan email terenkripsi ini. Akun 5GB akan dihargai USD15 (Rp200 ribu) per tahun sementara akun 20GB dihargai USD30 (Rp400 ribu) per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News