Pada awalnya, mobil tersebut direncanakan masuk ke rute yang memutari Matahari, membawanya ke dekat dengan orbit Mars. Namun, dorongan roket yang membawa mobil tampaknya terlalu kuat, membuat mobil Tesla itu masuk ke dalam orbit yang mendekati sabuk asteroid di antara Mars dan Yupiter.
Setelah Falcon Heavy diluncurkan, Tesla melaju di luar angkasa selama enam jam. Di sini, SpaceX menunjukkan manuver khusus yang dilakukan oleh roket buatan mereka sebelum mesin menyala untuk terakhir kalinya dan membiarkan mobil melaju pada orbitnya.
Manuver itu dilakukan untuk dipamerkan pada Angkata Udara Amerika Serikat, lapor The Verge.
Third burn successful. Exceeded Mars orbit and kept going to the Asteroid Belt. pic.twitter.com/bKhRN73WHF
— Elon Musk (@elonmusk) February 7, 2018
Tampaknya, daya dorong mesin terlalu kuat. Melalui Twitter, CEO SpaceX, Elon Musk meunjukkan peta dari orbit akhir Roadster, menampilkan seberapa jauh mobil itu akan melaju. Tesla itu tampaknya akan masuk ke dalam sabuk asteroid hingga mendekati planet dwarf, Ceres.
Masih belum diketahui apa yang akan terjadi pada Tesla Roadster tersebut. Sebelum peluncuran, Musk berkata bahwa kemungkinan mobil itu menabrak Mars sangat kecil. Namun, masih belum ada klarifikasi apakah mobil tersebut akan menabrak benda luar angkasa lainnya.
Perjalanan Tesla Roadster ini menunjukkan kemampuan Falcon Heavy untuk membawa obyek ke luar angkasa. Hal ini akan menjadi kabar baik bagi beberapa perusahaan luar angkasa seperti Planetary Resources dan Deep Space Industries yang berusaha untuk mengembangkan teknologi untuk menambang asteroid suatu hari nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
