Kemitraan ini akan menyediakan kursus keamanan siber bagi mahasiswa/i UGM dengan kurikulum, untuk membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengamankan dan mengelola infrastruktur digital Indonesia guna membantu menutup kesenjangan keterampilan yang ada.
Melalui kesepakatan ini, UGM menjadi institusi pendidikan terbaru di Indonesia yang bergabung dalam Program Mitra Akademik dari Fortinet Training Institute. Program ini bekerja sama dengan institusi akademis dan sekolah di seluruh dunia untuk menjembatani kesenjangan keterampilan keamanan siber.
Pada tahun pertama kemitraan, program ini diharapkan membawa manfaat bagi sekitar 200 mahasiswa. Mereka akan memasuki program di NSE Level 4 dengan kesempatan untuk mengeksplorasi jalur pelatihan tambahan sesuai aspirasi karir mereka.
Instruktur bersertifikat akan melakukan program pelatihan dan sertifikasi, kombinasi kursus mandiri dan kursus yang dipimpin instruktur melalui sesi kelas dan laboratorium, termasuk latihan-latihan yang praktis dan berbasis pengalaman.
Kurikulum yang solid akan menghasilkan lulusan berkualifikasi tinggi dengan keterampilan keamanan siber yang dapat membantu melindungi jaringan dari ancaman siber global dan memperkuat lanskap keamanan digital nasional.
Prof. Ir. Selo , ST., MT., M.Si., Ph.D., IPU., ASEAN. Eng, Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, mengatakan, mengingat para penyerang siber hanya perlu berhasil satu kali untuk menciptakan gangguan yang signifikan, maka konsekuensinya sangat tinggi bagi sektor publik dan swasta.
"Sehingga sangatlah penting untuk menutup kesenjangan keterampilan siber agar dapat tetap berada di depan para pelaku ancaman tersebut. Itulah sebabnya kami memilih Fortinet sebagai mitra akademis kami."
Edwin Lim, Direktur Fortinet Indonesia mengatakan, menurut Laporan Kesenjangan Keterampilan Keamanan Siber 2023 Fortinet, sebanyak 40 persen pemimpin di Indonesia berjuang untuk mempertahankan ahli keamanan siber.
"Sekitar 42 persen dari mereka merasa kesulitan untuk mengisi posisi keamanan siber, terutama dalam operasi keamanan dan keamanan cloud. Fortinet Training Institute membantu menjembatani kesenjangan ini dengan meningkatkan akses ke pelatihan, dan kemitraan dengan UGM merupakan langkah penting dalam upaya tersebut."
"Hal ini akan memperluas kesempatan belajar dan berkarir bagi siapa saja yang tertarik dengan keamanan siber dan juga membantu Indonesia mengamankan infrastruktur digitalnya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News