Kabar yang beredar menyebutkan bahwa dua fasilitas produksi Foxconn di Shenzhen telah menerima izin dari pemerintah Tiongkok untuk melanjutkan kegiatan operasional meskipun hanya 50 persen alias separuhnya.
Dikutip dari WCCF Tech diketahui sebelumnya bahwa fasilitas Foxconn di Shenzhen sempat ditutup selama beberapa hari. Kondisi ini sempat diprediksi banyak pihak bakal mengganggu bisnis perusahaan tersebut dan Apple dalam memenuhi permintaan pasar.
Kebijakan closed loop yang diterapkan oleh Foxconn di kota tersebut mengharuskan pekerjanya tinggal di asrama perusahaan yang sudah disediakan. Hal ini berkaitan dengan kebijakan lockdown yang masih berlangsung.
Setiap pekerja disebut melakukan tes kesehatan secara berkala. Kebijakan tersebut juga diterapkan kepada atlet dan jurnalis di event Beijing Winter Olympics yang selesai bulan lalu.
Saat ini masih belum ada pernyataan resmi dari Apple soal kondisi yang dialami Foxconn akan mengganggu bisnis mereka atau tidak.
Sebelumnya analis firma J.P. Morgan bernama Gokul Hariharan mengklaim kondisi yang dialami di Shenzhen tidak akan berimbas besar ke Apple. Prediksi ini berdasarkan perhitungan kontribusi produksi yang tidak mencapai 20 persen dari total produksi Apple serta saat ini tidak permintaan tinggi.
Hariharan menilai sedikit gangguan mungkin akan dirasakan pada varian iPhone SE 2022 yang dirilis beberapa minggu lalu karena produk tersebut masih tergolong baru. Apple sendiri selama masa pandemi COVID-19 sudah beberapa kali mengakui bahwa supply chain global masih bermasalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News