Kesulitan ini dihadapi Qualcomm setelah regulator membatalkan kesepakatan dengan Nvidia atas dasar kekhawatiran bahwa kesepakatan tersebut akan membahayakan kompetisi. Alih-alih, Qualcomm memiliki rencana lain untuk mencapai tujuannya tersebut.
Mengutip GSM Arena, rencana Qualcomm tersebut dapat dikatakan sebagai rencana lama, sebab laporan dari dua tahun lalu mengindikasikan bahwa Samsung juga mempertimbangkan ide serupa.
Rencana tersebut adalah membangun konsorsium sejumlah perusahaan, dengan masing-masingnya mendapatkan saham ARM dalam jumlah kecil. CEO Qualcomm Cristiano Amon menyebut bahwa perusahaan akan membutuhkan banyak perusahaan berpartisipasi sehingga memiliki efek bersih bahwa ARM mandiri.
Sebelumnya, Qualcomm qualcomm menentang rencana akuisisi Nvidia dengan argumen yang sama, bahwa ARM sangat penting untuk bisnis teknologi dan dimiliki oleh satu pembuat chip akan menghancurkan persaingan.
Sebagai pengingat, SoftBank tidak memproduksi semikonduktor, dan jika banyak perusahaan memiliki saham, maka ruang persaingan dinilai akan seimbang. Sementara itu, CEO Intel Pat Gelsinger telah mengindikasikan bahwa Intel akan mendukung konsorsium tersebut.
Gelsinger bertemu dengan bos Samsung Lee Jae-yong, dilaporkan untuk mendiskusikan kerjasama terkait upaya tersebut. Co-CEO SK Hynix, produsen chip asal Korea, Park Jung-ho juga membahas soal pembentukan konsorsium.
Sementara perusahaan tersebut tengah saling berdiskusi, SoftBank dilaporkan berencana untuk melakukan IPO namun mempertahankan saham pengendali. Perusahaan ini diperkirakan akan mendaftarkan ARM pada bursa efek di New York.
Rencana ini dinilai berpotensi mengalami masalah karena pemerintah Inggris, yang masih memperdebatkan hal yang harus dilakukan, mungkin mendorong ARM untuk didaftarkan di Bursa Efek London.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News