Apple berencana untuk terus meningkatkan sistem keamanan perangkat mereka. (AP Photo / Alexander F. Yuan)
Apple berencana untuk terus meningkatkan sistem keamanan perangkat mereka. (AP Photo / Alexander F. Yuan)

Pemerintah AS Berhasil Retas iPhone Tanpa Bantuan Apple

Ellavie Ichlasa Amalia • 29 Maret 2016 12:06
medcom.id: Pada hari Senin kemarin, Departemen Kehakiman AS menyebutkan bahwa mereka telah menemukan cara untuk meretas iPhone dalam kasus San Bernardino tanpa bantuan dari Apple. Hal ini berarti, mereka tidak perlu lagi bertarung dengan Apple di ranah pengadilan.
 
Sebelum ini, FBI telah mengambil jalur hukum untuk memaksa Apple untuk membantu mereka meretas iPhone 5c dalam kasus San Bernardino.
 
iPhone yang menjadi masalah dalam kasus ini adalah iPhone 5c milik Syed Rizwan Farook, salah satu pelaku penembakan di San Bernardino yang menewaskan 14 orang.

Kasus ini sempat menjadi bahan pembicaraan hangat, mendorong terjadinya debat antara pemerintah dan perusahaan teknologi, khususnya Apple, mengenai manakah yang lebih penting: privasi masyarakat atau keamanan nasional.
 
Dan sekarang FBI berhasil menemukan cara untuk meretas sistem keamanan iPhone tanpa bantuan Apple, hal ini mungkin akan menimbulkan konflik baru, misalnya seperti apakah metode yang digunakan oleh FBI akan diumumkan ke masyarakat luas.
 
Seperti yang disebutkan oleh New York Times, sebelum ini, pengacara Apple telah menyebutkan bahwa jika FBI berhasil meretas sistem keamanan iPhone, maka Apple ingin tahu metode apa yang mereka gunakan. Namun, selalu ada kemungkinan pemerintah akan merahasiakan metode yang mereka gunakan.
 
Staf pengacara dari American Civil Liberties Union, Esha Bhandari menyebutkan, pemerintah biasanya memiliki proses tersendiri untuk menentukan apakah mereka akan memberitahukan kelemahan yang mereka temukan pada suatu sistem pada sang perusahaan pembuat untuk diperbaiki.
 
"Saya berharap pemerintah akan memberikan informasi itu pada Apple, jadi mereka dapat menutup lubang kelemahan yang ada," kata Bhandari. "Tapi, jika informasi tersebut dirahasiakan, kemungkinan, pemerintah tidak akan membocorkan metode yang mereka gunakan."
 
Sekarang ini, para penyidik FBI telah memulai meneliti konten yang ada pada ponsel iPhone 5c dalam kasus San Bernardino. Namun, mereka belum menyebutkan informasi apa yang telah mereka dapatkan, ataukah memang ada informasi penting dalam ponsel tersebut. 
 
Seorang aparat keamanan senior yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan, FBI tidak menemukan apapun dalam iPhone 5c itu.
 
Departemen Kehakiman hingga saat ini juga menolak untuk mengumumkan mengenai bagaimana cara mereka berhasil meretas keamanan yang ada pada iPhone.
 
Pihak berwajib menyebutkan, sebuah perusahaan swasta berhasil membantu pemerintah untuk meretas iPhone 5c yang digunakan oleh Farook, yang menggunakan sistem operasi iOS 9. Namun, pihak pemerintah menolak untuk memberitahukan nama perusahaan yang membantu mereka. Pemerintah juga merahasiakan cara mereka meretas sistem iPhone tersebut.
 
Juru bicara Departemen Kehakiman, Melanie Newman mengatakan bahwa pertarungan pemerintah untuk mendapatkan akses ke data digital masih belum akan berakhir.
 
"Pemerintah masih akan terus berusaha agar pihak berwajib dapat mendapatkan informasi digital yang penting untuk melindungi keamanan nasional, baik dengan meminta bantuan perushaan yang bersangkutan atau melalui pengadilan jika perusahaan terkait menolak untuk bekerja sama," kata Newman.
 
Sementara itu, Apple menyebutkan bahwa mereka akan terus memperbaiki sistem keamanan mereka karena mereka merasa, serangan yang ditujukan pada perangkat buatan mereka telah menjadi semakin sering dan semakin canggih.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan