Ilustrasi
Ilustrasi

Indonesia Digital Forum 2025, Kolaborasi untuk Ekosistem Digital Kuat

Mohamad Mamduh • 16 Mei 2025 08:33
Jakarta: Indonesia Digital Forum (IDF) 2025 yang berlangsung pada 15-16 Mei 2025 di JW Marriot, Jakarta, menjadi wadah strategis bagi para pemangku kepentingan di sektor digital.
 
Dengan tema "Kolaborasi Membangun Ekosistem Digital Indonesia," forum ini mempertemukan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku industri, praktisi, hingga akademisi.
 
Acara yang diinisiasi oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), dan Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) ini mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai lembaga pemerintahan, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Dewan Ekonomi Nasional (DEN), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Wakil Ketua BSSN, Komjen Pol. A. Rachmad Wibowo, SIK, dalam sambutannya meresmikan IDF 2025 dan berharap forum ini dapat menghasilkan rekomendasi produktif bagi pemerintah. Ia juga menyatakan kesediaan BSSN untuk menjadi tuan rumah acara serupa di masa mendatang.
 
Forum ini menyoroti pesatnya transformasi digital di Indonesia yang membuka peluang besar, namun juga menghadirkan tantangan. Beberapa tantangan yang dibahas antara lain kesenjangan digital akibat kurangnya akses teknologi di wilayah terpencil, infrastruktur yang belum merata, ketergantungan pada teknologi asing, dan kurangnya SDM digital yang mumpuni. Selain itu, isu interoperabilitas antar sistem, regulasi yang belum terintegrasi, serta perlindungan data dan keamanan siber juga menjadi fokus perhatian.
 
Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak, menekankan pentingnya literasi digital dan perlunya kolaborasi untuk meningkatkannya. Ia mencontohkan keberhasilan penerapan QRIS sebagai studi kasus pengembangan ekosistem digital dan mendorong penggunaan e.id dan IDCHAIN untuk meningkatkan keamanan data dan kedaulatan digital. John juga menegaskan bahwa IDF 2025 akan menjadi acara tahunan yang berkelanjutan dan akan melibatkan lebih banyak asosiasi sebagai penyelenggara.
 
Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menyerukan penataan ulang struktur regulasi dan ekosistem digital nasional. Ia menilai kerangka regulasi saat ini tidak lagi relevan dengan realitas industri digital dan menyoroti ketimpangan beban kewajiban antara pelaku lama dan baru. Arif mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk membentuk kerangka kerja bersama yang adil dan inklusif.
 
Wakil Ketua ATSI, Merza Fachys, menyoroti pentingnya transparansi sebagai tujuan transformasi digital. Ia berharap IDF 2025 dapat menghasilkan kerangka kerja yang dapat disampaikan kepada pemerintah dan melibatkan seluruh pelaku ekosistem digital di masa depan.
IDF 2025 diharapkan dapat menjadi wadah untuk merajut kolaborasi, menyatukan visi, dan mendorong sinergi lintas sektor.
 
Diskusi mendalam dalam forum ini diharapkan dapat menghasilkan gagasan segar dan langkah konkret untuk memperkuat fondasi ekonomi digital nasional serta berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas 2045.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan