Ilustrasi: Kaspersky
Ilustrasi: Kaspersky

Waspada Penipuan di Balik Tren Kebugaran Online

Mohamad Mamduh • 31 Agustus 2025 11:41
Jakarta: Tren pelatihan kebugaran online (Personal Training/PT online) semakin populer, terutama didorong oleh pengaruh media sosial seperti Instagram dan TikTok. Namun, di balik kemudahan dan fleksibilitasnya, Kaspersky mengingatkan para pengguna untuk tetap waspada terhadap potensi risiko keamanan data pribadi dan digital yang mengintai.
 
Menurut Kaspersky, seiring bertumbuhnya pasar kebugaran daring global yang diperkirakan akan mencapai tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 29,6% hingga tahun 2033, semakin banyak individu beralih ke layanan ini.
 
Sayangnya, banyak yang mengabaikan bahaya terkait keamanan data pribadi mereka. Informasi sensitif seperti data kesehatan, foto transformasi, dan detail pembayaran sering dibagikan tanpa kontrak atau perjanjian formal yang memadai, meningkatkan risiko penyalahgunaan data.

Salah satu bentuk penyalahgunaan data yang sering terjadi adalah paparan terhadap alat pihak ketiga. Banyak pelatih kebugaran mengandalkan layanan pihak ketiga untuk penjadwalan, pemrosesan pembayaran, dan komunikasi. Namun, tidak semua layanan ini memiliki standar keamanan siber yang kuat.
 
Jika salah satu layanan tersebut tidak memiliki enkripsi yang memadai atau mengalami pelanggaran data, informasi sensitif pengguna dapat terekspos. Anna Larkina, Pakar Privasi di Kaspersky, menekankan pentingnya bagi pelatih dan klien untuk memastikan platform yang digunakan memenuhi standar keamanan dasar.
 
Risiko lainnya adalah eksploitasi foto transformasi. Foto sebelum dan sesudah latihan yang sering dibagikan klien bisa sangat pribadi. Tanpa perjanjian resmi mengenai penyimpanan dan penggunaan, foto-foto ini berisiko bocor, dicuri, atau digunakan untuk pencurian identitas jika perangkat atau platform pesan disusupi. Klien disarankan untuk berhati-hati dalam berbagi, menghindari fitur pengenal diri, dan memilih platform yang aman serta terenkripsi.
 
Selain itu, risiko peniruan identitas juga menjadi perhatian. Akun media sosial pelatih yang dibobol, baik melalui kata sandi lemah atau serangan phishing, dapat dimanfaatkan penjahat siber untuk meniru identitas pelatih. Mereka kemudian dapat meminta data pribadi, kredensial login, atau pembayaran palsu kepada klien atau pengikut.
 
Meskipun risiko-risiko ini mengkhawatirkan, Kaspersky menegaskan bahwa pengguna tidak perlu sepenuhnya meninggalkan program kebugaran online. Pelatihan virtual tetap merupakan alat yang ampuh dan memotivasi, asalkan pengguna tetap waspada.
 
Kaspersky membagikan kiat proaktif untuk melindungi diri:
 
Verifikasi identitas pelatih: Teliti kredensial dan sertifikasi pelatih. Cari ulasan dan testimoni terverifikasi, serta periksa profil media sosial yang terverifikasi (tanda centang biru).
 
Hindari mengeklik tautan tidak terverifikasi: Jangan pernah mengeklik tautan yang dikirim melalui pesan atau email yang tidak diminta. Selalu navigasikan langsung ke situs web resmi.
Periksa HTTPS: Pastikan situs web menggunakan HTTPS di URL.
 
Hindari berbagi berlebihan: Berikan hanya informasi penting dan pastikan data sensitif dibagikan melalui platform yang aman dan terenkripsi.
 
Gunakan solusi keamanan yang andal: Yang melindungi perangkat dari malware, situs berbahaya, email phishing, dan penipuan kartu kredit.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan