Foto: Kominfo
Foto: Kominfo

Wamenkominfo Dorong Korporasi Terapkan Hilirisasi Digital

Mohamad Mamduh • 10 Oktober 2024 16:55
Jakarta: Hilirisasi digital memungkinkan pengembangan inovasi dan nilai tambah dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
 
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mendorong korporasi berskala menengah dan besar  menghasilkan inovasi yang menciptakan nilai ekonomi baru dengan adopsi teknologi digital.
 
"Jadi bukan hanya adopsi teknologinya, tapi yang paling penting adalah mendorong R&D-nya untuk bisa melakukan inovasi-inovasi sehingga ada penciptaan nilai," ungkapnya dalam Sesi Diskusi BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Selasa 8 Oktober 2024.

Menurut Nezar, untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, salah satu cara mengembangkan sektor industri dengan melahirkan berbagai inovasi di bidang digital. "Untuk sampai 8 persen ini, ini kan harus didapat dari pertumbuhan berbagai lini, termasuk dalam hal ini hilirisasi digital saya kira akan berkontribusi dengan cukup signifikan," jelasnya.
 
Wamenkominfo menyontohkan perkembangan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) telah melahirkan peluang untuk menciptakan berbagai aplikasi dan berpeluang membuka lapangan kerja baru.
 
"Di situlah yang saya maksudkan hilirisasi digital itu, akan banyak sekali lapangan kerja yang akan terbuka untuk membuat aplikasi-aplikasi ini untuk bisa lebih bermanfaat," tegasnya. Nezar menyatakan hilirisasi digital perlu dieksplorasi lebih dalam oleh pelaku bisnis untuk mendorong kebermanfaatan dari infrastruktur konektivitas yang sudah dibangun. Pemerintah. 
 
Menurut Wamenkominfo saat ini kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) baru mencapai sekitar 10% sehingga perlu didorong untuk terus bertumbuh melalui adopsi teknologi dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
 
“Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital pada 2030, sedangkan kapasitas pengembangan SDM saat ini hanya bisa memenuhi kurang dari 20 persen dari kebutuhan tersebut,” ujarnya. Oleh karena itu, Nezar mendorong kolaborasi ekosistem industri teknologi digital di Indonesia untuk memperkuat infrastruktur, adopsi teknologi, dan mengembangkan talenta digital.
 
"Inilah yang menjadi pe-er kita, dimana seluruh ekosistem industri teknologi digital yang ada di Indonesia dan kolaborasinya dengan internasional, itu harus memberikan nilai tambah untuk memperkuat, selain infrastruktur, adopsi teknologi, plus dengan memperkuat digital talent kita," tandasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan