Tidak sepopuler Oculus Rift, HTC Vive atau Samsung Galaxy Gear VR, headset StarVR juga menawarkan resolusi 5K dan field of view (FOV) lebar. Perangkat ini dibekali dengan FOV selebar 210 derajat, lebih lebar jika dibandingkan Oculus Rift seluas 110 derajat.
"Sejak mengumumkan headset StarVR pada 2015, akhirnya kami berada pada fase memungkinkan kami menyaksikan visi kami menjadi nyata. Dari awal proses, kami percaya bahwa kami dapat menyuguhkan pengalaman premium melalui perangkat premium," ujar CEO Starbreeze, Bo Anderson Klint.
Klint juga menyebut Starbreeze dapat mengombinasikan dua bagian dasar pada ekosistem Starbreeze VR dengan Acer dan IMAX pada perangkat ini. Namun, kedua perusahaan ini masih enggan berbagi informasi terkait headset VR, karena tidak akan ditujukan sebagai perangkat kelas konsumen.
Headset StarVR dirancang oleh profesional dan ditujukan sebagai perangkat untuk pasar hiburan berbasis lokasi. Setelah pengumumannya, Acer menghadirkan Chief Business Development Officer IMAX, Robert D. Lister, ke atas panggung untuk membahas kerja sama antara ketiga perusahaan ini dapat menyuguhkan pengalaman film IMAX.
IMAX bertujuan mengajak pecinta film untuk dapat "masuk ke dalam film menggunakan headset VR dalam ruang berdekatan. Lister juga menyebut, untuk mendapatkan pengalaman film IMAX VR secara keseluruhan memerlukan biaya lebih dari USD25. IMAX juga berencana untuk mulai menawarkan VR di sejumlah kota di akhir tahun, dengan Los Angeles sebagai kota pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News