Namun, menurut Hardware Engineer Alan Yates, divisi VR kini merepresentasikan satu per tiga dari total pekerja Valve. Menurut laporan The Verge, divisi ini bertugas untuk mengembangkan produk generasi berikutnya.
"Saya sangat beruntung karena mulai bekerja di Valve ketika Michael Abrash mulai membangun tim riset VR dan AR," tulis Yates dalam forum Reddit yang membahas tentang Vive. "Ketika itu, tim riset VR/AR masih jauh lebih kecil dari tim yang ada sekarang. Sekarang, ia telah tumbuh menjadi sepertiga dari perusahaan ini."
Yates juga menyebutkan, orang-orang yang bekerja di divisi VR kini sedang sibuk untuk mengembangkan produk generasi berikutnya.
Kotaku menyebutkan, Valve diperkirakan memiliki karyawan sekitar 300-350 orang. Hal ini berarti, lebih dari 100 orang di Valve bekerja untuk mengembangkan VR.
Sejauh ini, Valve telah menciptakan berbagai produk di sektor VR, mulai dari Vive (yang dikembangkan bersama HTC), koleksi minigame, The Lab (game VR yang didasarkan pada Portal), hingga berbagai tool untuk memperbaiki pengalaman menggunakan VR. Selain VR, Valve juga tampaknya akan mengembangkan game baru.
Hal ini menunjukkan bahwa Valve sangat serius dalam mengembangkan teknologi VR. Saat ini, teknologi VR sedang memang mulai menjadi populer. Namun, belum banyak orang yang telah membeli headset VR. Selain itu, game VR yang ada sekarang ini juga belum banyak.
Meskipun begitu, industri VR memang masih tergolong baru. Masih belum diketahui apakah pengembangan teknologi VR -- dan investasi Valve yang tidak sedikit di industri tersebut -- akan membuahkan hasil yang positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id