Penelitian yang dilakukan Kaspersky Lab menemukan, selama 2015, sebesar 58 persen PC perusahaan setidaknya terserang malware sebanyak satu kali. Hal ini mewakili peningkatan sebesar 3 persen dibanding tahun 2014.
Sementara 29 persen komputer bisnis diserang malware via internet setidaknya satu kali sepanjang tahun ini, sedangkan 41 persen lainnya menghadapi ancaman lokal, seperti melalui USB yang terinfeksi.
Kasperky Lab juga menyebut, selama 2015, sebagian besar grup penjahat cyber dan Advanced Persistent Threats (APT) menyasar organisasi layanan finansial. Grup ini juga disebut terfokus pada bank, dana investasi, serta saham dan pertukaran mata uang, termasuk transaksi yang melibatkan mata uang cryoto seperti bitcoin.
Sementara itu, jumlah serangan crytolocker meningkat dua kali lipat tahun ini, setelah Kaspersky Lab mendeteksi cryptolocker pada lebih dari 50.000 perangkat korporasi.
Kaspersky menyarankan pemilik bisnis untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan ancaman terbaru dan menerapkan prinsip dasar keamanan, yaitu melatih pegawai, menjalankan proses keamanan yang kuat, serta mengoptimalkan manfaat teknologi dan teknik baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News