TorrentFreak telah melakukan penyelidikan mengenai bagaimana cara pihak berwenang menangkap 3 orang yang menjadi pembajak konten terbesar di Inggris. Mereka menemukan bahwa para penegak hukum berhasil melacak jejak 3 orang tersebut melalui media sosial.
Salah satu dari ketiga pembajak yang ditangkap bernama Reece Baker, seorang laki-laki berumur 22 tahun yang lebih dikenal dengan nama samarannya, Baker92. Diduga, satu kesalahan fatal yang dia buat adalah karena dia menyebutkan nama dari ibu anaknya, Ria dalam sebuah file NFO.
Para petugas dari Federation Against Copyright Theft (FACT) di Inggris menduga bahwa Baker92 adalah gabungan nama keluarga dan tahun kelahiran. Mereka lalu melakukan pencarian di database Equifax, sebuah agensi untuk menunjukkan rating yang diberikan oleh konsumen, untuk menemukan daftar orang-orang yang terlahir di tahun 1992, memiliki nama belakang Baker dan memiliki anak dengan seorang perempuan bernama Ria.
Seperti yang disebutkan oleh Engadget, proses penangkapan Sahil Rafiq yang berumur 24 tahun juga tidak berbeda jauh dengan penangkapan Baker. Rafiq menggunakan beberapa nama alias untuk kegiatan pembajakan. Tiga diantaranya adalah memory100, hail_alpha dan sohail20. Hanya saja, nama sohail20 juga dia gunakan di sebuah situs jual-beli online.
Di bagian customer service, Rafiq menanyakan sebuah pertanyaan tentang laptop miliknya. Di bawah pertanyaan yang dia buat, dia menuliskan nama aslinya. Setelah nama aslinya diketahui, pihak berwenang dengan cepat menemukan profil Facebook miliknya sebelum mereka melaporkan Rafiq ke polisi.
Melalui Facebook, pihak berwajib juga berhasil menangkap Graeme 'Reidy' Reid, seorang laki-laki berumur 40 tahun. Kesalahan yang Reid lakukan adalah karena dia menggunakan akun email anonim yang sama untuk akun Facebook dan kegiatan pembajakannya.
Satu-satunya hal yang FACT lakukan adalah mencari alamat Hushmail milik Reid dan profil Facebook Reid muncul. Dengan ditangkapnya ketiga pembajak tersebut, tidak tertutup kemungkinan, nantinya, pembajak akan menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan akun media sosial mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News