Langkah ini disebut JD.ID perlu diambil untuk menjawab tantangan perubahan bisnis yang cepat belakangan ini. Namun tindakan ini bukanlah kali pertama bagi JD.ID, sebab pada bulan Juni 2022 lalu, ecommerce asal Tiongkok ini juga telah merumahkan puluhan pegawai.
Kala itu, JD.ID beralasan bahwa keputusan ini diambil karena restrukturisasi SDM perusahaan guna menjaga daya saing. Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudah Indraswara membenarkan keputusan perusahaannya memutuskan hubungan kerja dengan sejumlah pegawai.
Namun, JD.ID mengoreksi informasi terkait jumlah pegawai terdampak dari rumor yang beredar. Sebagai informasi, rumor yang beredar menyebut keputusan ini berdampak pada sekitar 50 persen hingga 85 persen pegawai JD.ID di Indonesia.
Selain itu, akun Twitter @ecommurz menyebut bahwa tim tiba-tiba diinstruksikan untuk bekerja dari rumah pada pekan ini. Selain itu, pegawai yang bertahan dan akan diberitahukan via email, harus kembali lagi ke kantor pekan depan.
JD.ID menegaskan pihaknya akan tetap memberi manfaat asuransi serta memberikan dukungan berupa talent promoting, serta hak lain yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Rumor lain yang juga beredar sebelumnya menyebut bahwa JD memiliki rencana untuk meninggalkan atau exit dari Indonesia dan Thailand pada Q1 tahun 2023 mendatang. Rencana ini dikabarkan didasari oleh persaingan ketat di Asia Tenggara dengan pemain ecommerce lain, namun rumor ini belum mendapatkan konfirmasi resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News