Dalam wawancara Medcom.id, Presiden Acer APAC Andrew Hou berjanji akan menggelar turnamen kedua tahun depan.
Namun, saat ditanya mengenai minat Acer terjun ke momen pertumbuhan game mobile di Indonesia, denggan tegas Andrew menegaskan Acer masih enggan untuk ikut merintis turnamen esport di ranah game mobile.
"Game mobile ini tergolong yang kasual, dan hardcore gamer yakni permainan yang menggunakan PC. Predator saat ini menjadi brand andalan Acer di industri gaming, dan saat ini kami masih mau fokus di segmen yang berkontribusi pada bisnis kami," tutur Andrew.
Andrew menyebutkan lini Predator yang dirilis sejak tahun 2016 terus menghasilkan pemasukan double digit, hingga 200 persen. Oleh sebab itu, Andrew menyatakan ambisinya untuk memperbesar skala turnamen Predator League.
"Predator adalah cara Acer untuk menyentuh kalangan muda, yakni mereka yang memainkan game di platform PC dan Indonesia pasarnya sangat potensial. Belum besar, tapi tumbuh dengan pesat," tegas Andrew.
Mengingat Predator sendiri dirilis oleh Acer saat vendor lain telah lebih dulu merilis lini brand gaming, bagi Andrew hal ini tidak menjadi masalah. Menurut Andrew, strategi dengan menyediakan perangkat gaming yang rentang harga dan spesifikasinya cukup beragam.
Andrew mengakui bahwa Indonesia pasar nomor 1 untuk brand Predator di kawasan Asia Pasific. Jadi, dia memastikan tahun ini hingga seterusnya produk gaming Acer akan jadi fokus utama perusahaannya.
"Sekali lagi, kami pastikan tahun depan Acer akan kembali menggelar turnamen, lokasinya di Thailand dan akan mengusung dua game untuk dipertandingkan," ungkap Andrew mengulang ucapannya saat pembukaan acara kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News