Ponsel dengan harga USD2.000 (Rp28 juta) ini memiliki dua layar, yaitu satu layar yang lebih kecil ketika perangkat dilipat dan satu layar sebesar tablet yang bisa digunakan ketika perangkat dibentangkan.
Para wartawan dari tiga media global mengatakan bahwa layar dari Galaxy Fold yang mereka gunakan mengalami masalah. Masalah yang dihadapi ketiganya berbeda-beda. Seperti yang disebutkan oleh BuzzFeed News, Samsung belum memberikan komentar terkait hal ini.
Salah satu wartawan mengatakan ada "tonjolan kecil" pada lekuk kedua layar bertemu. "Sesuatu terjadi pada Galaxy Fold saya, membuat tonjolan muncul. Saya tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi, dan saya menunggu kabar dari Samsung. Ponsel ini rusak," tulisnya melalui akun resmi Twitter miliknya.
SUPER YIKES: something happened to my Galaxy Fold screen and caused a bulge. I don’t know how it happened, and I’m waiting to hear back from Samsung. It’s broken. https://t.co/p1014uB01D pic.twitter.com/3FZJkWtSKr
— Dieter Bohn (@backlon) April 17, 2019
Sementara itu, seorang wartawan dari media lain mengunggah foto dari layar Galaxy Fold yang tak lagi bekerja. "Layar pada unit review Galaxy Fold saya rusak total dan tidak bisa digunakan hanya dalam waktu dua hari," ujarnya melalui Twitter. "Masih belum diketahui apakah ini masalah yang dialami banyak orang atau tidak."
The screen on my Galaxy Fold review unit is completely broken and unusable just two days in. Hard to know if this is widespread or not. pic.twitter.com/G0OHj3DQHw
— Mark Gurman (@markgurman) April 17, 2019
Dalam gambar yang dia unggah, terlihat bagaimana sebelah layar dari Galaxy Fold terlihat tidak bekerja sama sekali. Dia menyebutkan, layar Galaxy Fold memiliki lapisan pelindung yang dia lepaskan. Dia mengatakan, seharusnya, lapisan itu tidak boleh dilepas. Masalah lain yang dia temukan adalah adanya robekan pada bagian atas layar.
Seorang wartawan lain mengunggah video yang menunjukkan bagian layar pada sebelah kiri ponsel yang berkedip meski dia tidak pernah melepaskan lapisa pelindung pada layar ponsel.
After one day of use... pic.twitter.com/VjDlJI45C9
— Steve Kovach (@stevekovach) April 17, 2019
Diumumkan pada 20 Februari, Galaxy Fold adalah ponsel lipat pertama. Pada November tahun lalu, Google mengumumkan bahwa Android akan mendukung perangkat dengan layar lipat. Ponsel itu akan tersedia di Amerika Serikat mulai 26 April mendatang. Sayangnya, masih belum diketahui apakah Samsung juga akan membawa ponsel itu ke Indonesia.
Tidak tertutup kemungkinan, masalah pada layar Galaxy Fold hanya ada pada sebagian unit. Seorang wartawan lain mengatakan bahwa dia mencoba untuk membuka dan menutup perangkat lebih dari 100 kali dan dia tidak menemukan masalah pada layar ponselnya.
Lots of reports emerging about problems with the Samsung Galaxy Fold screen.
— Geoffrey A. Fowler (@geoffreyfowler) April 17, 2019
I tried folding and unfolding it 100 times in a single sprint, but did not spot any problems. https://t.co/nasXGSob9k pic.twitter.com/vPGk6Xic3x
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News