Dengan menerbangkan DJI Mavic Pro dan Matrice M210 di atas Notre Dame, para pemadam kebakaran bisa mengumpulkan data penting untuk memadamkan api.
Notre Dame di Paris mengalami kerusakan yang cukup parah dalam sebuah kebakaran. Polisi menyebutkan bahwa kebakaran ini kemungkinan disebabkan oleh renovasi, lapor The Verge.
Kepada media lokal, juru bicara pemadam kebakaran, Gabriel Plus berkata bahwa drone memiliki peran penting dalam menyelamatkan struktur katedral. "Drone memungkinkan kami untuk melakukan hal yang tepat menggunakan alat yang kami miliki," kata Plus.
Para pemadam kebarakn juga menggunakan kamera serta fitur zoom elektronik dan optical pada drone DJI, kata Director of Public Safety Integration DJI Rome Durscher.
Baik Durscher maupun tim komunikasi DJI mengatakan bahwa sejauh yang mereka ketahui, kamera thermal tidak digunakan oleh para pemadam kebakaran, meskipun kamera itu akan sangat berguna dalam kasus ini.
Belakangan, kamera thermal banyak digunakan, seperti pada HoloLens yang telah dimodifikasi oleh militer Amerika Serikat. Perusahaan drone Parrot juga menyediakan aksesori kamera thermal untuk drone quadcopter buatannya.
Biasanya, drone dilarang terbang di kawasan Paris. Namun, DJI mendapatkan izin untuk menerbangkan drone demi kepentingan pihak berwajib. Pemilik drone memiliki hak untuk meminta izin terbang. Jika seseorang menerbangkan drone di atas kawasan yang padat penduduk, dia harus memiliki alasan yang cukup kuat.
Memang, DJI tidak melatih atau memberikan drone pada para pemadam kebakaran. Meskipun begitu, mereka memang menyediakan teknologi yang sesuai.
Juru bicara DJI berkata bahwa para pemadam kebarakn kini telah mengintegrasikan teknologi drone untuk digunakan dalam misi pencarian dan penyalamatan serta proses pemadaman api.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News