Intel memperkenalkan CEO barunya, Lip-Bu Tan dan menyampaikan visi untuk perusahaan tersebut.
Intel memperkenalkan CEO barunya, Lip-Bu Tan dan menyampaikan visi untuk perusahaan tersebut.

Benahi Bisnis, Bos Baru Intel Jelaskan Arah Perusahaan di Vision 2025

Lufthi Anggraeni • 03 April 2025 11:31
Jakarta: CEO baru Intel, Lip-Bu Tan, memanfaatkan pidato pertamanya untuk mengakui bahwa x86 goliath perlu diubah, dan menggambarkan rencana terkait perubahan tersebut. Tan menyebut Intel telah menghadapi masa sulit dalam periode lama.
 
“Kita tertinggal dalam inovasi, dan sebagai hasilnya, kita telah terlalu lambat dalam beradaptasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan berhak mendapatkan hal yang lebih baik, dan Intel perlu memperbaiki diri,” ujar Tan di konferensi Intel Vision.
 
Tan juga menyampaikan soal kondisi buruk lini akselerator AI karya Intel, persaingan untuk bisnis Produknya, yang menciptakan desain chip, dan meningkatnya kerugian yang terjadi di sayap Foundry baru.

Selain itu, Tan menegaskan bahwa prioritas utamanya sejak hari pertama pekerjaannya adalah menghabiskan waktu dengan pelanggan. sejak awal perbincangan, Tan menyebut telah mendapatkan insight terkait hal yang perlu Intel benahi.
 
Tidak hanya itu, Tan menyoroti peluang untuk inferensi AI berbasis CPU di edge, dan menyatakan kekecewaannya mengenai portofolio AI pusat data Chipzilla lebih luas, yang jarang disebut sebagai pesaing serius bagi produk dari Nvidia dan bahkan AMD.
 
Intel telah mengakui penjualan akselerator Gaudi karyanya tidak mencapai target pendapatan sebesar USD500 juta (Rp), dan membuang arsitektur GPU generasi berikutnya untuk berfokus pada sistem skala rak untuk bersaing dengan sistem NVL72 milik Nvidia.
 
Jika Tan berhasil, sistem Intel masa depan akan mengungguli produk pesaing, dijual dengan harga lebih murah, dan menggunakan lebih sedikit energi. Selain itu, jika Tan menepati poin terakhir, hal ini akan menjadi kabar baik bagi operator pusat data yang masih berusaha memahami rencana Nvidia untuk sistem rak 600kW yang akan dirilis pada akhir tahun 2027.
 
Tan juga membahas meningkatnya persaingan dari perancang chip pesaing yang, dikombinasikan dengan kegagalan Intel untuk memenuhi tenggat waktu produk baru mereka, mengancam dominasi prosesor desktop dan server Intel yang sudah berlangsung lama.
 
Sebagai informasi, divisi Produk Intel telah mengalami sejumlah penundaan dan pembatalan yang memalukan dalam beberapa tahun terakhir. Prosesor Xeon Scalable Generasi ke-4, dengan nama kode Sapphire Rapids, dirilis hampir dua tahun terlambat.
 
Penundaan itu menjadikan prosesor Epyc karya AMD sebagai CPU berbasis x86 pertama yang mendukung DDR5, PCIe 5.0, dan CXL pada akhir 2022, dan dirilis dua bulan penuh sebelum Sapphire Rapids akhirnya debut.
 
Di pasar klien, prosesor Apple dapat mengungguli Intel, sementara Qualcomm menjadi satu-satunya mitra Microsoft pada peluncuran Copilot+ PC. Tan juga membahas soal peluncuran CPU klien Panther Lake Intel yang akan datang.
 
CPU ini ditegaskan Tan akan membuat Intel membangun chipnya sendiri setelah menggunakan TSMC untuk memproduksi prosesor PC generasi sebelumnya. Tan tidak menjelaskan secara spesifik tentang rencana untuk operasi pembuatan chip Intel, namun menjanjikan detail lebih lanjut pada Acara Foundry Direct Intel bulan depan.
 
Tan juga menyebutkan rencana untuk meningkatkan skala bisnis, dengan menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, dan meningkatkan efisiensi. CEO baru juga menyatakan keinginannya agar Intel kembali ke akarnya sebagai perusahaan yang mengutamakan teknik.
 
Perubahan ini, menurut Tan, dapat dicapai dengan mendorong budaya startup yang terobsesi untuk melayani pelanggannya. Tan juga berpendapat bahwa Intel harus mengejar peluang pertumbuhan di bidang-bidang seperti robotika, fotonik, dan komputasi kuantum.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan