Werner Vogels, VP and CTO Amazon
Werner Vogels, VP and CTO Amazon

Ramalan 5 Tren Teknologi di 2025 dan Masa Depan

Mohamad Mamduh • 09 Maret 2025 16:13
Jakarta: Saat ini, kita hidup di era yang penuh tantangan besar dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Menggunakan teknologi untuk kebaikan bukan hanya menjadi sebuah pilihan etis, tetapi juga bisa membawa keuntungan bagi bisnis.
 
Kini, teknologi semakin berkembang ke arah yang lebih bermakna, membantu kita fokus dan meningkatkan kesejahteraan, bukan sekadar menarik perhatian kita secara terus-menerus. Dalam beberapa tahun ke depan, memanfaatkan teknologi untuk dampak positif tidak hanya mungkin dilakukan—tetapi juga akan mengubah cara kita mendefinisikan kesuksesan.
 
Masa Depan Dunia Kerja Berfokus pada Misi dan Tujuan
Dunia sedang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keberlanjutan lingkungan, kesetaraan sosial, ketahanan pangan, hingga keamanan ekonomi. Seiring dengan itu, dunia kerja juga mengalami perubahan besar—banyak orang kini mencari pekerjaan yang tidak hanya memberi penghasilan, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa generasi Milenial dan Gen Z, yang saat ini menjadi kelompok terbesar dalam dunia kerja, sangat mementingkan makna dan tujuan dalam karir mereka. Bahkan, sebuah studi dari Harvard Business School menemukan bahwa lulusan perguruan tinggi bersedia menerima gaji yang lebih rendah asalkan mereka bisa bekerja dalam bidang yang memberi dampak sosial positif. Agar tetap kompetitif, perusahaan harus menyesuaikan strategi mereka.
 
Ini berarti mereka harus menyediakan pekerjaan yang memiliki dampak sosial, menerapkan prinsip keberlanjutan di berbagai posisi, dan benar-benar mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan, sosial, serta tata kelola yang baik ke dalam strategi bisnis inti mereka.
 
Perusahaan yang menawarkan pekerjaan bermakna dan memberdayakan karyawannya untuk berkontribusi dalam perubahan positif akan lebih mudah menarik talenta terbaik. Lebih dari itu, perusahaan-perusahaan ini akan lebih siap untuk sukses dalam jangka panjang di dunia yang semakin peduli dengan dampak sosial dan lingkungan dalam bisnis.
 
Era Baru Efisiensi Energi Mendorong Inovasi
Dalam satu dekade terakhir, energi terbarukan seperti tenaga angin dan tenaga surya semakin berkembang, menjadi lebih efisien dan lebih mudah digunakan. Ini merupakan tonggak penting dalam transisi kita menuju produksi energi yang lebih bersih. Energi terbarukan telah membantu mengurangi jejak karbon dan membuat produksi energi lebih tersebar.
 
Diperkirakan pada tahun 2028, sumber energi terbarukan akan menyumbang 42% dari total pasokan energi global. Namun, meskipun pertumbuhannya sangat pesat, energi terbarukan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Oleh karena itu, kita memerlukan sistem energi yang lebih fleksibel dan dapat bekerja sepanjang waktu.
 
Tantangan energi bukan hanya soal bagaimana kita menghasilkan listrik, tetapi juga bagaimana kita menggunakannya. Dengan semakin banyaknya penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai industri, kebutuhan daya komputasi pun meningkat. Karena itu, kita harus memikirkan ulang cara pusat data mengonsumsi energi.
 
Di masa depan, pusat data akan dirancang agar lebih fleksibel, mampu menyesuaikan konsumsi listrik sesuai dengan kebutuhan jaringan listrik secara real-time. Perubahan besar ini juga akan menciptakan banyak lapangan kerja baru, dari insinyur tenaga nuklir hingga ahli pengelolaan jaringan listrik dan ilmuwan material. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja akan menjadi kunci keberhasilan. Kombinasi antara energi bersih, inovasi teknologi, dan tenaga kerja yang terampil akan membuka babak baru dalam inovasi, mengubah batasan yang ada, dan mendorong kita menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
 
Teknologi Membantu Menemukan Kebenaran di Tengah Banjir Informasi
Dulu, siklus berita berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Namun sekarang, kita hidup di era dimana berita tersebar dalam hitungan detik. Media sosial telah menjadi sumber utama penyebaran informasi, tetapi juga membuat semakin sulit bagi orang untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
 
Di dunia yang kecepatan lebih dihargai dibandingkan kebenaran, kepercayaan publik terhadap media tradisional semakin menurun. Dampaknya sangat besar: sekitar 52% orang mengalami kesulitan membedakan informasi asli dan hoaks, yang menyebabkan semakin banyak berita palsu tersebar luas. Namun, jika teknologi telah memperburuk masalah ini, teknologi juga bisa menjadi solusinya.
 
Dalam dekade terakhir, Open-Source Intelligence (OSINT) muncul sebagai alat penting dalam mengungkap fakta tersembunyi. Organisasi seperti Bellingcat dan ProPublica menggunakan data publik seperti lokasi geografis, penanda waktu, dan alamat IP untuk mengungkap berbagai kasus, mulai dari pelanggaran hak asasi manusia hingga investigasi konflik internasional. Banyak media besar di dunia kini mulai menggunakan OSINT untuk memverifikasi berita dan bahkan membuka akses ke alat investigasi mereka untuk publik.
 
Dengan berkembangnya dan semakin mudahnya akses ke teknologi ini, penyebaran informasi yang akurat bisa berlangsung secepat penyebaran berita palsu. Perubahan ini tidak hanya membantu memulihkan kepercayaan publik terhadap media, tetapi juga meningkatkan kualitas diskusi di dunia digital. Masa depan yang lebih baik bukan hanya tentang teknologi yang menghubungkan kita, tetapi juga tentang bagaimana teknologi bisa menjaga integritas informasi yang mengikat kita semua.
 
Data Terbuka Meningkatkan Kesiapan dalam Menghadapi Bencana
Bencana alam seperti topan, kebakaran hutan, dan banjir semakin sering terjadi di berbagai belahan dunia. Sayangnya, sistem tanggap darurat saat ini masih sering terkendala oleh data yang terfragmentasi atau sulit diakses, terutama di komunitas yang rentan dan terpencil. Padahal, inti dari kesiapan menghadapi bencana adalah data—mengumpulkan informasi yang akurat dan menggunakannya dengan cara yang terstruktur.
 
Dengan semakin banyaknya orang yang memiliki ponsel, masyarakat kini bisa berperan aktif dalam mengumpulkan dan membagikan informasi langsung dari lapangan. Dengan memberikan akses data dan wewenang kepada komunitas, kita tidak hanya bisa meningkatkan respons terhadap bencana, tetapi juga menciptakan jaringan pusat manajemen bencana yang lebih siap siaga.
 
Di tengah semakin seringnya bencana terjadi, pergeseran dari sistem reaktif (hanya bertindak setelah bencana terjadi) ke sistem yang berbasis data menjadi sangat penting. Dengan mengadopsi pendekatan berbasis komunitas dan data, kita bisa membangun masa depan di mana teknologi membantu manusia menjadi lebih tangguh, memungkinkan masyarakat menghadapi dunia yang semakin tidak terduga dengan lebih percaya diri dan mandiri.
 
Teknologi yang Berfokus pada Tujuan, Bukan Sekadar Mencuri Perhatian
Di era digital, perangkat seperti ponsel dan komputer sudah menjadi bagian dari diri kita. Namun, banyak aplikasi dan platform yang dirancang untuk membuat kita terus terpaku pada layar.
 
Persaingan untuk mendapatkan perhatian kita telah menjadi industri bernilai miliaran dolar. Akibatnya, banyak orang mengalami kecemasan, stres, dan kesulitan berkonsentrasi karena terus-menerus terpapar notifikasi dan konten yang dibuat untuk menarik perhatian. Kita perlu beralih ke pendekatan yang lebih sadar dalam menggunakan teknologi.
 
Bukan berarti kita harus meninggalkan dunia digital, tetapi kita harus lebih bijak dalam memilih teknologi yang benar-benar membantu kita mencapai tujuan, bukan sekadar membuat kita sibuk tanpa arah.
 
Pendekatan ini selaras dengan konsep Belanda “niksen” — yaitu seni melakukan sesuatu tanpa tujuan tertentu dan menikmati momen tanpa tekanan. Dalam dunia yang semakin kompleks, kembali pada kesederhanaan bisa membantu kita menggunakan teknologi dengan lebih baik, menjaga keseimbangan, dan meningkatkan kesehatan mental. Dengan lebih sadar dalam menggunakan teknologi, kita bisa memastikan bahwa teknologi memperkuat kita, bukan sekadar mengalihkan perhatian kita.
 
(Werner Vogels, VP and CTO Amazon)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan