Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar.
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar.

Interogasi WorldCoin 3 Jam, Komdigi Minta Kejelasan Perlindungan Data

Cahyandaru Kuncorojati • 12 Mei 2025 10:28
Jakarta: Diketahui Kementerian Komunikasi dan Digital Komdigi) telah melakukan pemanggilan terhadap Tool for Humanity (TFH) sebagai pengelola sistem elektronik World Coin dan World ID pada hari Rabu lalu, 7 Mei 2025.
 
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar, menyatakan langkah ini dilakukan untuk meminta penjelasan mendalam atas berbagai aspek operasional dan kepatuhan hukum atas layanan World App, Worldcoin dan World ID.
 
Alexander Sabar, menyatakan rapat klarifikasi yang berlangsung selama tiga jam itu fokus membahas kepatuhan terhadap regulasi.

“Adapun poin-poin utama yang dibahas dalam pertemuan itu meliputi penjelasan alur bisnis dan ekosistem produk TFH, penilaian atas kepatuhan TFH terhadap regulasi perlindungan data pribadi di Indonesia, termasuk praktik pemberian insentif finansial dalam pengumpulan data pribadi,” tuturnya.
 
Selain itu, dilakukan juga pembahasan tentang keamanan data biometrik pengguna, khususnya pengumpulan data retina atau retina code, dan kepatuhan terhadap kewajiban registrasi sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).
 
Kemudian diperdalam lagi kejelasan batas tanggung jawab antar entitas dalam ekosistem TFH, hubungan World ID dengan Identitas digital nasional dan pemenuhan regulasi terkait kemampuan sistem TFH untuk mengidentifikasi dan melindungi data pribadi anak, serta penerapan teknologi untuk tujuan tersebut.
 
“Kami tegaskan di sini bahwa hasil rapat klarifikasi akan dibahas internal dan dilanjutkan dengan analisis teknis terhadap aplikasi dan peninjauan kebijakan privasi dari TFH. Keputusan resmi atas hasil evaluasi ini akan diumumkan dalam waktu dekat,” tegas Dirjen Alex.
 

Apa itu WorldCoin?

Proyek WorldCoin atau dikenal juga sebagai World ID dan World App dipimpin oleh pendiri OpenAI, Sam Altman lewat salah satu startup miliknya bernama Tool for Humanity, semakin populer terutama di wilayah metropolitan seperti Bekasi, Jakarta, dan Depok, pada awal tahun 2025.
 
Daya tarik utama aplikasi ini terletak pada imbalan finansial yang ditawarkan, berkisar antara Rp200.000 hingga Rp800.000, bagi pengguna yang bersedia daftar world app dan menyelesaikan proses verifikasi identitas melalui pemindaian iris atau retina mata.
 
Gelombang popularitas ini menciptakan antrean panjang di berbagai lokasi verifikasi, seperti yang terlihat di Narogong (Bekasi) dan Suvarna Sutera (Tangerang), dengan partisipasi dari beragam latar belakang, mulai dari pengemudi ojek online hingga para lansia yang tertarik untuk mendaftar.
 
Perekaman biometrik ini diklaim dirancang sebagai identitas digital unik yang ke depannya digunakan untuk membedakan manusia asli dan rekayasa AI dalam proses verifikasi berbagai aplikasi digital di masa depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan