Alat ini berupa sebuah keranjang yang dapat mendeteksi barang yang ada di dalamnya, menghitung total harga belanja dan secara otomatis, memasukkan barang-barang tersebut ke kantong plastik.
Seperti yang dijelaskan oleh The Wall Street Journal, sistem dari Panasonic ini berupa keranjang yang akan memindai barang yang dilengkapi dengan label elektronik saat ia dimasukkan ke dalam keranjang.
Ketika pelanggan selesai berbelanja, dia harus menempatkan keranjang di atas sebuah mesin. Kemudian, alas dari keranjang akan bergeser dan barang belanjaan akan dimasukkan secara perlahan ke dalam kantong plastik saat pelanggan sedang membayar.
Sistem keranjang dari Panasonic ini memang berbeda dari sistem Amazon Go. Namun, para eksekutif Panasonic percaya, sistem yang mereka tawarkan akan jauh lebih menarik di pasar yang masyarakatnya masih banyak menggunakan uang tunai, seperti Indonesia.

"Kita perlu solusi yang baik untuk konsumen yang tidak menyukai sistem digital sepenuhnya," ujar Panasonic Business-Development Executive, Yasuyuki Fukui, pada WSJ.
Menurut laporan The Verge, tujuan dari keranjang cerdas Panasonic ini adalah untuk meningkatkan kualitas mesin kasir otomatis dan bukannya menghilangkan kebutuhan akan pekerja manusia dalam sebuah swalayan, yang dianggap sebagai tempat untuk membentuk komunitas.
Selain itu, keranjang cerdas ini juga tidak akan memonitor setiap gerak pelanggan, seperti yang dilakukan di Amazon Go.
Saat ini, alat dari Panasonic ini sedang diuji di toko Lawson di Osaka, yang merupakan markas Panasonic. Perusahaan asal Jepang itu memperkirakan, mereka akan menyempurnakan tahap pengujian pada bulan Februari dan akan melakukan pengujian yang lebih luas pada 2018 jika tes awal sukses.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id