Ya, ini bukan karena koneksi internet yang bermasalah melainkan pemerintah Rusia sengaja memperlambat akses atau loading video YouTube sebagai bentuk sanksi. Rusia disebut menuding YouTube menerapkan kebijakan anti-Rusia.
Ketua parlemen Rusia untuk komite bidang teknologi bernama Alexander Khinstenin menyampaikan bahwa YouTube dinilai dengan sengaja menghapus channel yang berkaitan dengan tokoh asal Rusia, baik blogger, jurnalis, bahkan musisi atau seniman.
Dikutip dari situs TechRadar, pengguna YouTube di Rusia mencapai 93 juta pengguna. Platform YouTube bisa dengan mudah diakses di Rusia, berbeda dari Facebook, Instagram, dan X (Twitter) yang harus diakses menggunakan layanan VPN.
Saat ini perlambatan akses atau loading video di YouTube hanya terdampak pada akses lewat komputer desktop atau laptop. Bahkan muncul isu bahwa Rusia berniat memblokir YouTube pada bulan September.
Rumor lain yang beredar atas kebijakan ini di Rusia menyebut bahwa pemerintah Rusia sengaja melakukannya untuk bisa ke depannya mengganti YouTube dengan media sosial lain buatan Rusia, misalnya Facebook dengan VK.
Sejumlah pihak yang tidak pro-pemerintah Rusia menyebut pemerintahnya berusu mengendalikan konten yang bisa disaksikan warga negaranya. Sebelumnya, Google di Rusia menyatakan bangkrut dan menutup operasionalnya pada tahun 2022 karena denda yang diberikan oleh pemerintah Rusia.
Beruntungnya, Google tetap menyediakan akses ke layanan gratis mereka di Rusia meskipun tidak memiliki kantor operasional lagi. Saat itu denda dijatuhkan pemerintah Rusia kepada Google karena melanggar kebijakan konten yang tidak boleh disebarkan di negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id