“IDADX mencatat per tanggal 21 Maret tahun ini terdapat 32.296 laporan phishing domain .id dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang dikumpulkan pada dashboard IDADX,” ujar Ketua Pandi Yudho Giri Sucahyo.
Yudho menjelaskan bahwa laporan ini disusun dari data phishing yang dihimpun dari sejumlah sumber data seperti keanggotaan IDADX, laporan masyarakat, dan Netcraft. Selain itu, laporan ini juga merupakan hasil penghimpunan data dari Anti-Phishing Working Group (APWG).
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi, dan Teknik PANDI Muhammad Fauzi menambahkan bahwa pada kuartal satu tahun 2022, pihaknya mencatat sebanyak 3.180 laporan phishing.
Dari jumlah laporan tersebut, tercatat bahwa sektor bisnis yang paling banyak menjadi sasaran adalah lembaga atau layanan keuangan. Sementara itu, Fauzi berharap dengan adanya Indonesia Anti-Phishing Data Exchange ini, nama domain .id semakin dapat dipercaya oleh masyarakat.
Melalui kegiatan IDADX ini, PANDI turut menegaskan komitmennya dalam memberikan laporan rutin kepada publik pada tiap kuartal atau per tiga bulanan. Dengan demikian, masyarakat dapat memantau dan mengetahui perkembangan phishing serta dampaknya bagi masyarakat.
Sebagai informasi, IDADX adalah sebuah inisiasi untuk meningkatkan keamanan siber nasional dengan memfasilitasi respons global terhadap kejahatan internet di sektor pemerintah, penegakan hukum, industri, dan komunitas internet.
Keanggotan IDADX yang dikelola oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) terdiri atas registrar PANDI, meski tidak menutup kemungkinan bahwa keanggotaan organisasi terbuka bagi lembaga atau organisasi lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News