Foto: Red Hat
Foto: Red Hat

Cloud Hybrid dan Open Source Jadi Perhatian di Red Hat Summit 2022

Mohammad Mamduh • 15 Juni 2022 07:55
Jakarta: Red Hat Summit 2022 yang berlangsung di Boston, Amerika Serikat, belum lama ini menjadi ajang untuk menginformasikan serta mendiskusikan teknologi-teknologi yang digunakan di masa depan, terutama untuk kepentingan bisnis perusahaan.
 
Ada banyak pengembangan dan inovasi yang dipamerkan Red Hat di ajang ini. Misalnya saja seputar pengembangan sistem operasi Red Hat Enterprise Linux (RHEL) yang dapat menjadi solusi tepat bagi perusahaan di saat ini dan masa mendatang.
 
RHEL yang baru saja merayakan ulang tahunnya ke-20 menjadi bukti bagi Red Hat tentang keseriusannya dalam berinovasi untuk mendorong banyak perusahaan agar bisa lebih beradaptasi dengan situasi bisnis saat ini, terutama setelah masa pandemi.

Selama masa pandemi Covid-19, Red Hat sendiri mampu menanganinya dengan baik. Hal ini karena Red Hat sudah terbiasa dengan sistem kerja jarak jauh selama ini.
 
Dengan demikian, pengalaman-pengalaman ini, ditambah pengembangan yang dilakukan Red Hat bisa menjadi dasar bagi perusahaan untuk menggunakan solusi open source dan cloud hybrid miliknya untuk bisnis perusahaan, terutama memasuki era new normal ini.
 
“Saat ini, Red Hat serius dalam membuat solusi cloud hybrid yang terbuka, model pengembangannya, dan juga menerapkan beberapa pilihan model untuk para pelanggan. Kami terus meluaskan cakupannya ke setiap industri yang ada di dunia."
 
"Dalam berinovasi, kamu harus benar-benar memilih dengan hati-hati, teknologi yang tepat untuk para pelanggan yang beragam. Ketika kami melihat Edge, itulah mengapa kami memilih telekomunikasi terlebih dahulu."
 
"Tujuan kami adalah membuat model pengembangan hybrid yang bisa bekerja dengan sangat baik dan dimanfaatkan seluas-luasnya untuk berbagai kasus penggunaan,” ujar Matt Hicks, Executive Vice President of Products and Technologies at Red Hat.
 
Selain menampilkan RHEL 9 pada Red Hat Summit 2022 ini, Red Hat juga memamerkan kesuksesannya dalam hal pembaruan OpenShift. Rangkaian perangkat lunak OpenShift kini memiliki kemampuan yang lebih konsisten dari Edge hingga cloud. Ini ada dalam platform OpenShift Plus yang disediakan Red Hat.
 
Red Hat OpenShift 4.10 sendiri dirilis pada bulan Maret. Pembaruan ini memiliki penyediaan zero-touch, yang memungkinkan pengaturan sistem edge yang berulang dan otomatis. Penyediaan tanpa sentuhan ini mencakup alur kerja perusahaan untuk produsen peralatan asli (OEM).
 
Pabrikan dapat melakukan pramuat kluster OpenShift yang dapat dipindahkan pada perangkat keras pilihan, memberikan pelanggan kluster pra-instal yang beroperasi penuh untuk pengiriman jaringan akses radio (RAN) yang lebih cepat, menurut Red Hat.
 
Selain pembaruan yang sudah disebutkan tadi, masih ada inovasi Red Hat lainnya yang diumumkan di acara Red Hat Summit 2022 ini, seperti pembaruan pada platform otomasi Ansible, kolaborasi dengan General Motors, hingga kemitraan dengan Kyndryl yang berbasis platform Ansible.
 
“Saat ini, open source benar-benar didefinisikan sebagai inovasi generasi berikutnya unuk mendorong inovasi di ruang TI. Kami berkembang sebagai bisnis melalui pandemi dengan Anda. Pengalaman bertahun-tahun dengan sistem kerja jarak jauh ini menjadi dasar dalam pengembangan solusi open source dari Red Hat,” ujar Paul Cormier, CEO Red Hat.
 
Open Source sendiri telah terbukti mampu mendorong banyak inovasi. Red hat terus mengembangkan model yang lebih baik setiap tahunnya untuk para pelanggan dan mitranya. Dengan Open source dan juga cloud hybrid, pelanggan diharapkan bisa membuka potensi  untuk menciptakan ide-ide serta terobosan untuk masa depan bisnis mereka.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan