Seperti yang dilaporkan oleh Ubergizmo, Jason Chen, CEO Acer, telah mengklarifikasi bahwa rumor tersebut salah. Dia menyebutkan bahwa jika Acer dan ASUS melakukan merger, maka mereka akan melanggar hukum di Taiwan karena di Taiwan, terdapat sebuah hukum yang melarang dua perusahaan untuk melakukan merger jika setelah bergabung, perusahaan tersebut akan memiliki pangsa pasar lebih dari 70 persen. Chen menyebutkan hal inilah yang akan terjadi jika Acer bergabung dengan ASUS.
Rumor ini muncul bulan lalu, saat Stan Shih, pendiri Acer berkata bahwa dia tidak keberatan jika perusahaan yang dia dirikan dibeli oleh perusahaan lain. Meskipun begitu, tampaknya pernyataannya ini bukanlah sebuah konfirmasi bahwa Acer akan dibeli perusahaan lain, melainkan hanya pernyataan bahwa dia bersedia melakukan merger.
Tampaknya rumor ini juga menyebar karena belakangan, performa Acer tidak terlalu baik. Di semester pertama 2015, Acer telah mengalami kerugian sebesar USD 90 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News